Wisuda XXV IIQ Jakarta, Kuatkan Peran Perempuan dalam Pendidikan

Wisuda XXV IIQ
AdvertisementAds

SUARATERKINI, Banten – Kaum perempuan memiliki peran krusial dalam pendidikan dan peradaban, terutama dalam mentransmisikan nilai-nilai Al-Qur’an sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Dr. Hj. Nadjematul Faizah, S.H., M.Hum., menegaskan bahwa IIQ hadir untuk memperkuat peran perempuan sebagai tonggak utama peradaban dan pendidikan.

“IIQ didirikan untuk memastikan bahwa perempuan memiliki akses setara dalam dunia pendidikan, agar mereka dapat memberikan kontribusi signifikan bagi agama, bangsa, dan negara,” ungkap Nadjematul Faizah dalam sambutannya di hadapan 531 mahasiswa yang mengikuti prosesi Wisuda ke-25 IIQ Jakarta di Universitas Terbuka Convention Center, Tangerang Selatan, Sabtu (21/09/2024).

Dalam acara yang mengusung tema “Al-Qur’an dan Perempuan, Pilar Peradaban Gemilang”, Rektor menyoroti pentingnya peran perempuan yang berkualitas dalam pembangunan negara. Menurutnya, tema tersebut sejalan dengan visi IIQ sebagai institusi yang memfokuskan diri untuk mencetak sarjana perempuan dengan kekhususan di bidang Al-Qur’an.

“Perempuan adalah pilar negara. Jika negara ingin berjalan dengan baik dan benar, perempuan yang berkualitas harus berperan aktif. Ini adalah salah satu alasan utama mengapa IIQ didirikan,” jelas Nadjematul, menyampaikan pesan dari almarhum Prof. KH. Ibrahim Hosen, LML, pendiri IIQ.

BACA JUGA:  Rektor Usahid : Semangat dan Kualitas Akademik Tetap Terjaga di Masa Pandemi Covid-19

Dalam pesannya kepada para wisudawan, Rektor IIQ juga menekankan pentingnya menjaga akhlakul karimah dan menjunjung tinggi nilai-nilai Al-Qur’an. Kesuksesan sejati, menurutnya, bukan hanya diukur dari pencapaian duniawi, tetapi juga dari integritas moral dan bagaimana seseorang menjaga nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari.

“Dengan memegang teguh akhlak mulia, kita akan meraih kejayaan. Sebaliknya, mengabaikan akhlak hanya akan membawa pada kegagalan. Tugas kita, baik di dalam kampus maupun di luar, adalah terus menegakkan akhlak mulia dan menyebarkan risalah Islam yang rahmatan lil alamin. Selain itu, milikilah kepekaan sosial yang tinggi dan jadilah teladan dalam moderasi beragama,” pesannya.

Pada kesempatan yang sama, Jazilul Fawaid, Wakil Ketua MPR RI, yang juga merupakan alumni IIQ sekaligus wali wisudawan, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya kepada seluruh pengajar dan pimpinan IIQ yang telah membimbing para mahasiswa hingga meraih gelar sarjana. Jazilul menekankan bahwa gelar sarjana Al-Qur’an merupakan status yang sangat mulia, terutama di era saat ini yang cenderung mengukur prestasi secara pragmatis.

BACA JUGA:  Program Pengabdian Kelurahan LPDP UGM Sebagai Dedikasi Peningkatan Pendidikan

“Ada yang mungkin bertanya, ‘Apa prospek sarjana agama?’ Saya ingin menegaskan bahwa gelar sarjana Al-Qur’an adalah status yang mulia. Anak-anak kita telah mendapatkan cahaya dari Al-Qur’an, yang menjadi bekal hidup mereka. Belajar dan mengajarkan Al-Qur’an adalah kemuliaan abadi. Saya, sebagai Wakil Ketua MPR, lebih bangga menyandang gelar sarjana Al-Qur’an, karena itu akan melekat seumur hidup, sementara jabatan hanyalah sementara,” ungkap Jazilul dalam pidatonya.

Ia juga berpesan kepada para wisudawan untuk tidak hanya bangga dengan gelar akademik yang mereka peroleh, tetapi juga menyadari tanggung jawab besar dalam mengamalkan dan menyebarkan ilmu Al-Qur’an di tengah masyarakat. Mengutip sabda Rasulullah SAW, Jazilul mengingatkan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an.

“Jadilah pengajar, pecinta, dan penyebar Al-Qur’an. Kebahagiaan sejati tidak diukur dari ukuran duniawi, melainkan dari akhlak dan cinta terhadap Al-Qur’an. Sebagai wali wisudawan, saya mengajak kita semua untuk terus mendukung anak-anak kita dalam mengamalkan ilmu Al-Qur’an. Keberkahan yang mereka bawa jauh lebih bernilai daripada sekadar materi,” tambah Jazilul.

BACA JUGA:  Aston Banten dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Bersinergi untuk Masa Depan

Menutup pidatonya, Jazilul berharap agar IIQ Jakarta terus berprestasi dan melahirkan generasi yang cinta dan hidup dalam naungan nilai-nilai Al-Qur’an. “Saya bangga sebagai alumni IIQ dan sebagai wali wisudawan, dan saya berharap IIQ akan semakin maju serta melahirkan generasi penerus yang unggul dan berakhlak mulia.”

Dengan dihadiri oleh ratusan wisudawan beserta keluarga mereka, prosesi wisuda ini berjalan dengan khidmat dan penuh rasa syukur. Para peserta wisuda diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat, menjunjung tinggi nilai-nilai agama, dan berkontribusi pada kemajuan peradaban yang lebih gemilang.