SUARATERKINI, Jakarta – Proyek NSLIC/NSELRED, sebuah kerjasama Pemerintah Kanada dan Indonesia, baru-baru ini menyelenggarakan acara daring Temu Bisnis Internasional sebagai bagian dari program NSLIC Access to Market.
Tujuan kegiatan temu bisnis pertama di tahun 2022 ini adalah untuk membuka akses internasional untuk pelaku usaha mikro dan kecil dengan mempertemukan UKM kopi Indonesia dengan pembeli dari Kanada, Jerman, dan Filipina di ruang obrolan tambahan digital.
Pendekatan virtual yang hemat biaya ini berfokus pada UKM yang tidak memiliki sarana untuk pergi ke luar negeri untuk menjual komoditas dan produk mereka secara global khususnya selama pandemi COVID-19.
Dalam rilisnya, Richard Le Bars, perwakilan Duta Besar Kanada untuk Indonesia, “Kanada mengapresiasi keberhasilan produsen kopi lokal menembus pasar internasional belum lama ini. Melalui pelatihan intensif, pembinaan dan fasilitasi yang diberikan oleh proyek NSLIC yang didanai Kanada untuk usaha mikro dan kecil dari Jawa Timur, Yogyakarta dan Bali, kami melihat kualitas dan kuantitas produk mereka meningkat untuk memenuhi standar dan permintaan internasional.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada mitra sektor swasta kami, BNI dan Sarinah, atas kerjasama yang kuat dalam membawa keahlian mereka dalam fasilitasi ekspor dan hubungan ke pasar internasional untuk menguntungkan produsen lokal ini.
Kami berharap kemitraan yang telah dimulai dapat bertahan lama dan bermanfaat bagi masyarakat lokal dan bisnis yang terlibat,” terangnya.
“NSLIC dengan senang hati membantu mempromosikan hubungan bisnis internasional bagi produsen kopi kecil dan mikro Indonesia untuk membantu memperkuat kestabilan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan bagi perempuan dan laki-laki miskin.
Kami yakin bahwa eksposur internasional dari acara Ijen ini akan menghasilkan banyak kemitraan bisnis jangka panjang yang baru dan bermanfaat bagi keuntungan produsen lokal kecil dan keluarga mereka”, jelas Direktur Proyek NSLIC/NSELRED Peter Walton.
Pada bulan Agustus 2021 lalu, proyek NSLIC/NSELRED sukses menyelenggarakan dua Temu Bisnis di Belitung dan di Bali. Yang pertama adalah Temu Bisnis Belitung yang berfokus pada penjualan lada yang melibatkan 800 petani lada dengan luas lahan sebesar 1.100 hektar, dan menghasilkan 7 perjanjian kerja sama antara kelompok tani lada dengan investor.
Selanjutnya adalah Temu Bisnis Bali di bulan Oktober 2021 yang melibatkan sebanyak 500 pelaku usaha yang sebagian besar adalah petani, nelayan, dan pengrajin dari Buleleng, Klungkung, dan Tabanan. Temu Bisnis Bali menghasilkan 24 Nota Kesepahaman antara UKM dan Pemerintah Daerah terkait pembelian produk, pemasaran produk, serta pelatihan usaha.