SUARATERKINI, Jakarta – 23 Perguruan Tinggi yang ikut bergabung dalam KKN Tematik LLDIKTI Wilayah III dimana mempunyai peran serta dalam program rehabilitasi Sungai Citarum.
Salah satunya Universitas Budi Luhur yang program utama dalam kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa untuk melaksanakan rehabilitasi Sungai Citarum dengan tujuan revitalisasi Daerah Aliran Sungai Citarum beserta penduduk yang tinggal di lingkungan sekitarnya.
Dalam kutipannya, Wiwin Windihastuty selaku Dosen Universitas Budi Luhur mengatakan,” pelaksanaan kegiatan ini melibatkan sejumlah mahasiswa/wi Universitas Budi Luhur dalam kelompok KKN Tematik Citarum Harum.
Para mahasiswa/wi tersebut langsung terjun ke lapangan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat di sekitar DAS Citarum,” imbuhnya.
Dijelaskan Wiwin, melalui KKN Tematik selain diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi pengembangan diri mahasiswa/wi juga diharapkan dapat meningkatan kualitas hidup masyarakat serta ikut mensukseskan program pemerintah dalam mengatasi permasalahan di DAS Citarum.
Selama masa berlangsungnya KKN, para mahasiswa/wi ikut membantu program satuan tugas (satgas) Citarum Harum,” paparnya.
Mahasiswa/wi KKN tematik Citarum Harum turut serta dalam program maupun upaya yang berorientasi kepada lingkungan. Kegiatan yang dilaksanakan diupayakan berkesinambungan agar dapat terealisasi dengan baik,” ucapnya.
Lebih jauh wiwin menjelaskan, seperti halnya edukasi dan sosiaslisasi dalam pengelolaan sampah yang telah dilaksanakan terlebih dahulu, maka kegiatan selanjutnya adalah praktek dalam pengolahan sampah tersebut.
Masyarakat disarankan untuk memilahan sampah kedalam 2 kolompok, yaitu sampah organik dan sampah non organik,” tuturnya.
Setelah dijelaskan secara teori bagaimana cara megolah sampah non organik menjadi barang yang mempunyai nilai jual yang cukup tinggi, pada kesempatan ini warga RW 01 Desa Jelegong, Kutawaringin dipandu untuk mengolah sampah non organic tersebut menjadi barang-barang yang mempunyai nilai cukup tinggi.
Dibawah bimbingan Ibu Tutik Sri Susilowati seorang aktivis dan relawan dalam program pemberdayaan masyarakat KSM Nyiur, warga di lingkungan DAS Citarum melakukan proses daur ulang sampah.
Program daur ulang sampah melibatkan masyarakat, terutama ibu-ibu untuk mengolah limbah sampah menjadi produk yang layak jual.
Di antaranya, kerajinan tangan tas, tempat tissu, dompet, vas bunga, dan sebagainya. Dengan memproduksi sampah, masyarakat tidak hanya mengurangi jumlah tumpukan sampah di lingkungan, tetapi dapat menambah nilai ekonomi bagi masyarakat Desa Jelegong.
Masyarakat diharapkan dapat terus berkarya dengan membuat berbagai produk olahan sampah tersebut menjadi barang yang berguna dan bernilai ekonomis.
Kegiatan pengolahan sampah ini selain mengedukasi cara mengelola sampah, juga untuk mengubah pola pikir masyarakat terhadap sampah serta melalui karya sampah tersebut dapat memberikan dampak positif.
Tujuan dari mengenal mengelola sampah adalah bagaimana mengubah pola pikir masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah akan tetapi sampah dari rumah masing-masing dipilah-pilah, agar dapat diolah sesuai dengan jenis sampah tersebut.
Kegiatan pengolahan sampah juga difungsikan untuk mendongkrak ekonomi kreatif berbasis daur ulang sampah dan membantu penanggulangan kemiskinan.
Lingkungan Citarum yang bebas dari sampah akan bersih dan sehat sehingga dapat menunjang kesehatan dan akan mendatangkan kenyamanan bagi penghuninya.
Pengetahuan masyarakat tentang lingkungan yang bersih dan dapat menunjang kesehatan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Harapan bahwa dengan adanya kegiatan ini, dapat terjadi perubahan aspek perilaku dari masyarakat terkait dengan kesadaran untuk mengolah sampah dapat dimulai dari lingkungan keluarga, yang tentunya akan berdampak terhadap lingkungan yang bersih.
Lingkungan yang bersih akan berdampak pada kesehatan yang baik.
Semoga KKN Tematik Citarum Harum 2019 berhasil membangun kesadaran masyarakat di DAS Citarum untuk lebih ramah dan menghargai lingkungan sekitar demi kesehatan dan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik.