Tiga Manfaat Susu Tinggi Protein untuk Olahraga

Makanan sumber protein bisa kita dapatkan dengan mengonsumsi telur, ikan, unggas, daging, keju serta olahannya dan susu.(tangkap layar/istimewa)
AdvertisementAds

SUARATERKINI, Jakarta – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) memberikan edukasi manfaat dari susu tinggi protein untuk olahraga. Saat seseorang sedang atau aktif berolahraga ada pemenuhan gizi dan nutrisi yang perlu dipenuhi.

Protein sebagai zat gizi makro berperan dalam meningkatkan performa pada olahraga, jika protein cukup maka endurance (daya tahan) tubuh akan baik, dapat meningkatkan kekuatan dan kecepatan olahraga.

Kemudian, protein juga bermanfaat dalam proses recovery, sehingga dapat membangun massa otot yang lebih optimal.

“Perlu diketahui, pada saat berolahraga, banyak sekali sel-sel otot kita yang rusak. Saat sel-sel otot tersebut rusak, maka tubuh kita perlu proses recovery, dan recovery tersebut bisa didapat dari makanan tinggi protein.

Makanan sumber protein bisa kita dapatkan dengan mengonsumsi telur, ikan, unggas, daging, keju serta olahannya dan susu,” kata dr. Dedyanto Henky Saputra, M.Gizi, AIFO-K, Medical General Manager PT Kalbe Farma Tbk.

“Saat seseorang sedang atau aktif berolahraga ada pemenuhan gizi dan nutrisi yang perlu dipenuhi. Pemenuhan nutrisi untuk olahraga dibagi menjadi 3, yang pertama kecukupan nutrisi sebelum olahraga atau pre workout.

BACA JUGA:  KALBE Fokus Tingkatkan Nutrisi Seimbang di HLUN 2024

Fokusnya adalah mempersiapkan kebutuhan energi sebelum olahraga yang terutama didapat dari karbohidrat. Kedua adalah kecukupan selama olahraga, yang mana selama olahraga jangan sampai lupa untuk minum agar tidak dehidrasi.

Ketiga, kecukupan nutrisi pasca olahraga, hal ini berkaitan dengan nutrisi recovery yang didapat dari makronutrisi dan mikronutrisi,” papar dokter Dedyanto lagi.

Dokter Dedyanto juga menambahkan, Asupan tinggi protein umumnya tidak akan menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam kadar testosterone, yang mana merupakan hormon maskulinitas pada manusia.

Maskulinitas biasanya terjadi karena penyalahgunaan terapi hormon testoteron, bukan dikarenakan asupan protein dan olahraga.

“Otot tidak semudah itu terbentuk hanya dengan mengonsumsi susu tinggi protein tanpa adanya konsistensi, latihan dan pengorbanan.

Wanita dan pria memiliki kadar testosterone yang berbeda dan body shaping itu terbentuk dengan meningkatkan massa otot dan menurunkan masa lemak,” ujar dokter Dedyanto.

Brand Owner Peptisol, Novita Florencia mengatakan, Kalbe memiliki Peptisol, dimana produk ini merupakan susu tinggi protein yang rendah lemak dan tinggi energi.

BACA JUGA:  INDIGEN Bisa Dipakai Pengujian atau Tes Diagnostik TBC

Sumber protein yang terkandung dalam peptisol ini tersusun dari 50% protein whey dan 50% kasein. Whey dan Kasein merupakan jenis sumber protein yang berkualitas tinggi yang punya peranannya masing-masing.

Whey protein cepat dicerna tubuh kita dan kasein protein akan diserap lebih lambat sehingga dapat menjadi pasokan protein berkelanjutan di dalam tubuh kita.

Kombinasi protein dan karbohidrat dalam peptisol juga membantu dalam pemulihan energi setelah latihan yang bisa membantu mengisi ulang glikogen otot dan mendukung pemulihan otot,” tambah Novita.

“Konsumsi protein sebaiknya sesuai dengan kebutuhan. Saat berolahraga secara rutin maka kebutuhan asupan protein akan meningkat, sebaliknya mengonsumsi protein secara berlebih tanpa disertai olahraga rutin tidak akan menghasilkan perkembangan otot yang optimal, yang mana kelebihan protein ini berpotensi untuk diubah menjadi lemak tubuh,” tutup dokter Dedyanto.

redaksi.suaraterkini@gmail.com