PT AJINOMOTO INDONESIA (Ajinomoto) bekerjasama dengan Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Kementerian Agama RI, memberikan sharing informasi dan pengalaman dalam mengimplementasikan pilot project School Launch Program (SLP). Acara yang berlangsung secara daring pada 20 Juni 2022 ini diikuti oleh 60 perwakilan pondok pesantren di wilayah Jawa Barat.
Head of Public Relations Dept – PT AJINOMOTO INDONESIA, Grant Senjaya mengatakan, Dalam pilot project ketika itu, Ajinomoto menetapkan target untuk menurunkan prevalensi status anemia santri di pondok pesantren melalui pemberian makanan bergizi seimbang dan pendidikan gizi. Setelah kami menyediakan menu yang tinggi kandungan zat besi (seperti rendang hati ayam,) dan menu sayur yang dimasak dengan mudah serta nikmat menggunakan produk kami, santri mulai makan lebih banyak.
“Hasilnya, kami mampu mengurangi 8% kejadian anemia di kalangan santri Pondok Pesantren Pertanian Darul Falah Bogor dan 20,9% di Pondok Pesantren Darussalam Bogor. Berangkat dari kisah sukses ini, kami ingin terus kontribusi untuk mengatasi masalah gizi anak di Indonesia,” ujar Grant Senjaya.
Melalui sosialisasi SLP ini, lanjut Grant, kami ingin lebih banyak lagi pesantren yang melaksanakan program ini. Harapannya, pada periode kali ini peserta webinar antusias untuk mendaftarkan pondok pesantren nya. “Kami bersama Tim SLP dari Institut Pertanian Bogor (IPB) akan melakukan observasi dan seleksi untuk memilih 12 pondok pesantren yang sekiranya memenuhi semua persyaratan untuk mengimplementasikan SLP di pondok pesantren masing-masing” pungkasnya.
Sementara Dosen di Departemen Gizi Masyarakat IPB, Dr. Rimbawan sekaligus ketua project SLP, buku panduan SLP yang sudah dibuat tidak hanya bermanfaat bagi siswa/i di pesantren, namun bermanfaat juga bagi tenaga pengajar di pondok pesantren. Bersama Ajinomoto dan Kementerian Agama RI, kami menyusun panduan SLP menjadi 3 buku.
“Sebelumnya kami memilih 6 pesantren sebagai pilot project, dan di tahun ini kami mengadakan sosialisasi program SLP ke lebih banyak pesantren. Berdasarkan pengamatan kami pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mengalami banyak kemajuan, namun dalam hal pangan, gizi, dan kesehatan, masih belum mendapatkan perhatian yang proporsional. Pada umumnya siswa/i mondok di pesantren, oleh karena itu kami menilai jika kondisi pangan, gizi dan kesehatannya baik, akan sangat berdampak pada peningkatan capaian pembelajarannya,” lanjutnya.
Dalam sesi webinar kali ini, Ajinomoto juga menyampaikan tentang kampanye Bijak Garam yang dipaparkan oleh Darma Suhandi, Product Marketing Manager Horeka Dept – PT AJINOMOTO INDONESIA. “Sejalan dengan kampanye Kementerian Kesehatan RI, mengenai pentingnya diet garam, gula, dan lemak. Melalui kampanye Bijak Garam yang sedang kami giatkan ini, kami ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan” ujar Darma.
Bagi pondok pesantren yang ingin mendapatkan buku Panduan SLP ini dapat mengisi formulir yang dapat diunduh dari link: tinyurl.com/pendaftaranmodulsl. (Rep)