SUARATERKINI, Jakarta,- Perkuat kontribusi terhadap pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia, PT Pertamina (Persero) bersinergi dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui program pembinaan bertajuk “Sosialisasi & Pembinaan PUMK: Akselerasi Bisnis UMKM”. Program ini dirancang khusus untuk mendukung percepatan pertumbuhan bisnis UMKM binaan di Jakarta Pusat, terutama yang telah menerima Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) dari Pertamina.
Dalam kegiatan ini, para pelaku UMKM mendapatkan edukasi, bimbingan, serta motivasi guna meningkatkan daya saing usaha mereka di pasar lokal maupun nasional. Hadir dalam acara tersebut, Ujang Supriadi, Koordinator Rumah BUMN Pertamina, yang menyampaikan komitmen Pertamina dalam pemberdayaan UMKM. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina.
“Kami terus berupaya membantu UMKM untuk naik kelas. Salah satu bentuknya adalah melalui pameran UMKM, yang terbukti dapat meningkatkan pendapatan pelaku usaha hingga 20%. Program ini juga menjadi bukti nyata peran Pertamina dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui pembinaan berkelanjutan,” ungkap Ujang, dalam keterangan tertulisnya pada media, Kamis (26/12).
Selain itu, dukungan penuh juga diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui kehadiran Jhun Freddy Nababan, Manager Bisnis Mikro BRI Kemayoran. Ia menegaskan bahwa Pertamina merupakan salah satu mitra strategis terbesar dalam penyaluran dana usaha mikro.
“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi ini. Selain mendukung UMKM dengan pendanaan berbunga rendah, program ini juga menawarkan pembinaan intensif dan layanan financial advisor. Kami berharap sinergi ini dapat terus berkembang, memberikan dampak positif yang lebih besar bagi UMKM di masa mendatang,” ujar Jhun.
Dalam sesi pelatihan, peserta mendapat materi dari narasumber berpengalaman, seperti Natali, Konsultan Sertifikasi dan Pendamping UMKM Kemenkop RI, serta Fasilitator E-Commerce dari Kementerian Perdagangan RI. Fokus utama materi adalah pentingnya legalitas usaha bagi UMKM, terutama pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Legalitas usaha menjadi landasan penting dalam pengembangan bisnis. Dengan NIB, UMKM dapat diakui secara hukum, memiliki hak dan kewajiban sebagai entitas bisnis, serta membuka akses lebih luas, seperti kemudahan pengajuan pendanaan di lembaga keuangan dan meningkatkan kepercayaan konsumen,” jelas Natali.
Selain itu, peserta juga dibekali wawasan terkait digitalisasi usaha dan pemanfaatan platform e-commerce untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Antusiasme peserta terlihat dari sesi diskusi dan tanya jawab. Salah satu peserta, Rakhmawati, pemilik usaha Sylvia Makeup di Kecamatan Senen, berbagi pengalamannya.
“Awalnya saya hanya memiliki satu usaha makeup. Setelah menerima pendanaan dan pembinaan, kini saya mengembangkan bisnis catering. Dari materi ini, saya juga sadar pentingnya mendaftarkan usaha secara resmi untuk mempermudah pengembangan bisnis. Terima kasih Pertamina dan BRI,” ungkapnya.
Selain pembinaan bisnis, peserta juga mendapatkan edukasi terkait penggunaan LPG non-subsidi seperti Bright Gas. Edukasi ini bertujuan memastikan subsidi tepat sasaran sekaligus mendorong UMKM untuk beralih ke Bright Gas yang lebih ekonomis dan efisien.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab dan mini networking, memberikan kesempatan kepada peserta untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan solusi atas tantangan bisnis mereka. Sinergi Pertamina dan BRI ini diharapkan dapat terus menjadi katalisator dalam mendukung UMKM untuk tumbuh lebih kuat, inovatif, dan kompetitif di era global.