Perpi Dukung Digitalisasi dan Keamanan Data Customer

AdvertisementAds

SUARATERKINI, Jakarta – Ekonomi secara digital secara global setelah pandemi covid 19 berkembang pesat dan masuk termasuk ke berbagai sektor, namun kemajuan digital perlu mendapat perhatian, terutama pada jaminan kerahasiaan data, termasuk data perusahaan.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia (Perpi), Rhesa Yogaswara, dalam diskusi bertema “Keamanan Data di Tengah Semaraknya Pertumbuhan Hacker, dalam Menjaga Ketahanan Bangsa dan Negara”, di Jakarta, Selasa (9/5/2023).

“Kemajuan digital sangat menguntungkan sektor ekonomi. Bagi Perpi, digitalisasi memudahkan kami untuk menjamin kerahasiaan data customer,” ujarnya.

Perpi merupakan asosiasi profesi riset pemasaran profesional, yang terdiri dari perusahaan lokal dan multi nasional. Saat ini, lembaga yang berdiri sejak 2007 ini memiliki 45 anggota, yang merupakan perusahaan-perusahaan papan atas dan dinilai sebagai perusahaan berintegritas.

“Mengapa ‘hanya’ 45 perusahaan sebagai anggota Perpi, karena kami memilih berdasarkan integritas perusahaan. Integritas ditentukan, salah satunya berdasarkan screening ketat yang kami lakukan,” tutur Rhesa.

Adapun syarat screening yang ditetapkan Perpi kepada perusahaan yang ingin menjadi anggotanya, antara lain, telah berdiri minimal 2 tahun dan konsisten berada di sektor riset. Konsistensi ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut serius membangun dunia riset nasional

BACA JUGA:  Surat Kemendikbudristek Terkait Wisuda di Sekolah

“Calon anggota Perpi juga harus mampu memberikan informasi secara terbuka dan lugas kepada masyarakat. Satu lagi, ketika ingin masuk Perpi, maka perusahaan ini harus minta rekomendasi pada 2 perusahaan yang telah bergabung dalam Perpi,” ucap Head of Public Relation Perpi, Vika Indriyasari.

Rhesa menambahkan, ketika sebuah perusahaan riset sudah menjadi anggota Perpi, maka perusahaan akan memiliki lebih banyak koneksi kepada asosiasi global dan pengakuan integritas perusahaan yang baik.

Sampai saat ini masih ada 20 perusahaan tengah masuk dalam antrean calon anggota Perpi. “Semakin banyak perusahaan yang masuk dalam Perpi, berarti semakin besar komitmen pengusaha untuk memajukan bersama bidang usaha industri penelitian pemasaran yang dilakukan untuk kepentingan komersial”, tambah Rhesa. (Rep/Her)