Suaraterkini.com., Jakarta,- Keberadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini menjadi hal yang penting bagi kehidupan manusia, secara pendidikan, ekonomi, sosial dan politik, apalagi dimasa pandemi, kegiatan belajar mengajar dilakukan secara virtual atau melalui gadget, namun informasi yang ada di internet masih banyak yang negatif, padahal banyak hal yang bisa dilakukan terutama belajar, yang penting dasarnya harus dikuasai dulu, sehingga ketika dasar teknologi informasi baru bisa dikuasai, maka dapat menjadikan TIK menjadi hal yang produktif.
Hal tersebut dikatakan Anggota Komisi I DPR RI Ahmad Rizki Sadig, M.Si dalam live streaming bertemakan “Pemanfaatan TIK Untuk Pendidikan dan Membangun Generasi Muda Yang Produktif” yang digelar BAKTI Kominfo dengan menghadirkan Dimas Aditya Nugraha Koordinator Audio Visual dan Media Sosial Direktorat Pengelolaan Media dan Dr.A. Basuki Babussalam Tokoh Pemuda, (25/11).
“Bahwa cerita-cerita yang sering didengar betapa dinosaurus, menjadi raja, menjadi kekuatan yang sangat tak terkalahkan di zamannya tapi hari ini kemudian menjadi punah, karena tidak mampu melakukan adaptasi. Jangan menjadi pribadi-pribadi yang merugi, karena tidak bisa menyesuaikan diri dengan keadaan zaman, dengan perkembangan zaman, jangan sampai kemudian menyesal, karena menjadi pribadi-pribadi yang gaptek, ucap Rizky.
“Marilah menjadi pribadi-pribadi yang bijak, yang bertanggung jawab dalam menggunakan kekuatan media-media teknologi informasi dan komunikasi ini, supaya itu bisa menjadi hal yang bermanfaat, tidak hanya di dunia, tapi juga bermanfaat buat di akhirat kelak, jangan sampai menggunakannya secara tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan fitnah, kemudian merusak usaha-usaha orang dengan mengirimkan berita-berita bohong.” Ajaknya.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Audio Visual dan Media Sosial Direktorat Pengelolaan Median Dimas Aditya Nugraha memaparkan bahwa yang terjadi di Indonesia dianggap penetrasi internet di Indonesia itu cukup tinggi bahkan kalau di Asia Tenggara, sangat cepat penetrasinya, data dari wearesocial.com adalah salah satu lembaga dunia yang melakukan riset tentang penetrasi internet dan termasuk di Indonesia, bahwa penetrasi internet melalui wearesocia ini sudah 64% cukup tinggi, tahun lalu Indonesia sudah menyelesaikan project Palapa Ring yaitu kabel serat optik bawah laut dan darat, kabel-kabel internet berkecepatan tinggi yang menghubungkan dari sabang sampai meroke.
“Sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo terkait percepatan transformasi digital, termasuk Kominfo membangun infrastruktur untuk 3T & UMKM seperti membangun infrastruktur telekomunikasi dari sarana maupun prasarana pendukung, pembangunan listrik, membangun BTS dengan menggunakan biaya dari Universal Service Obligation (USO), menyediakan sebanyak 7634 titik lokasi internet gratis untuk masyarakat sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk membantu para UMKM beralih dari transaksi secara konvensional menjadi daring, menyediakan platform aplikasi daring yang disediakan khusus bagi para UMKM ikut menjadi bagian ekosistem digital. Untuk mengejar membangun SDM tenaga teknis di bidang TIK, Digital Talent Scholarship, menyediakan beasiswa untuk belajar TIK, sudah tahun ketiga lebih dari 60.000 beasiswa yang dibiayakan oleh pemerintah. Tujuannya membutuhkan SDM karena kekurangan tenaga teknis di bidang SDM yang mengerti TIK. Di dunia cepat sekali percepatan pertumbuhan perkembangan teknologinya, sementara di Indonesia masih berlomba-lomba mencoba untuk mengejarnya sektor pendidikannya.” ungkapnya.
Hal senada dikatakan Tokoh Pemuda M Dr.A. Basuki Babussalam, bagaimana dunia digital telah masuk kedalam kehidupan sehari-hari, kemudian sampai ke lorong-lorong plosok Indonesia walaupun dengan catatan dan tantangan-tantangan yang luar biasa. Kemudian bukan hanya mengetahui bahwa revolusi industri, revolusi digital, hari ini sama-sama alami dan semua tahu perkembangan kebutuhan digital, tetapi bagaimana kemudian, mampu hadir memimpin sebuah pemikiran baru, menginisiasi sebuah teknologi baru, itu yang harus menjadi pemikiran, bagaimana dari sesuatu yang tidak ada dengan segala susah payah, itu kemudian wujudkan menjadi sebuah kreasi baru yang memimpin apapun yang ada di bidangnya. Caranya kuncinya bergeraklah dari apa yang terjadi dilingkungan, dengan memanfaatkan seluruh teknologi-teknologi digital yang sekarang sedang berkembang.
“saya tidak akan mendorong teman-teman sibuk berlari ke dunia-dunia maya yang jauh-jauh, saya cuman ingin mendorong bergeraklah dari basis lingkungan masing-masing.” tambah Basuki.