SUARATERKINI, Tanjungpandan – Sejumlah pengusaha hotel di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, merasa kecewa karena tidak mendapat penyaluran dana hibah dari Kementerian Pariwisata.
Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bangka Belitung sekaligus GM Hotel Santika Premiere Beach Resort Belitung, Agus Suyatna mengatakan dana hibah yang diberikan dari Kemenparekraf hanya disalurkan kepada 14 hotel dan restoran.
“Tidak ada transparansi terkait proses penentuan, pelaksanaan, dan pemberian dana hibah ini,” katanya di Tanjungpandan, Rabu (24/3).
Menurutnya, banyak hotel dan restoran yang tidak lolos karena tidak memenuhi syarat, padahal hotel banyak hotel dan restoran tersebut yang justru selama ini telah memberi PAD bagi kabupaten dan menyerap banyak tenaga kerja.
“Seakan-akan Pemda tidak peduli dengan pelaku hotel yang telah berbuat untuk daerah,” tegasnya.
Pihaknya berharap apabila ada dana hibah kembali untuk tahun 2021, pemberian dana hibah dari Kemenparekraf mendahulukan sosialisasi dan transparansi untuk menghindari prasangka dan kecurigaan.
“Sebaiknya apabila ada dana dari pusat lagi, diberikan kepada hotel dan restoran yang sama sekali belum mendapat dana tersebut. Juga berharap agar Pemda selalu berkomunikasi dengan pelaku pariwisata karena Belitung ingin jadi daerah wisata. Jangan hanya memanfaatkan pahak dari pelaku wisata tapi tidak memberikan haknya,” ujarnya.
Sementara itu, GM Hotel Lor Inn Belitung, Nawawi mengatakan Pemda tidak pernah mensosialisasikan petunjuk dan bimbingan teknis terkait dana ini.
“Di wilayah lain, pemda mensosialisasikan, memanggil, dan membimbing syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi pelaku hotel dan restoran kemudian membantu untuk dilengkapi agar bisa mendapat haknya. Namun tidak demikian di Belitung,” keluhnya.
Menurutnya, berbagai alasan yang diberikan pemda seperti masih mengurus covid, tidak dapat diterima. Pasalnya, jika pemda selama ini membanggakan kasus covid di Belitung rendah, harusnya bisa lebih mudah mengurus dana hibah ini dibandingkan daerah lain.
Dikatakan Nawari, pihaknya sudah melakukan berbagai cara dan menanyakan ke berbagai pihak, tapi tidak berhasil. Tidak ada satupun pihak dari pemda yang dapat memberikan jawaban dengan jelas.
“Setelah menunggu beberapa bulan, baru mengetahui bahwa sudah ada daftar 14 hotel dan restoran yang mendapat dana hibah tersebut,” tutupnya. (wil)