Pencarian Hari Kedua Korban Laka Tambang, Basarnas Kesulitan Evakuasi Korban

AdvertisementAds

SUARATERKINI, Manggar – Pencarian hari kedua korban kecelakaan di lubang tambang yang berada di lokasi IUP PT Menara Cipta Mulia (MCM), Desa Mayang, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, mengalami kesulitan.

Danpos Basarnas Beltim, Rahmat mengatakan pada pukul 10.00 WIB pihaknya sudah menugaskan anggota untuk melakukan assessment dengan menyelam pada kedalaman 15 meter.

“Berdasarkan hasil assessment, banyak balok kayu yang sudah tidak dapat menyangga lubang, oksigen juga sangat sedikit dibawah, dan terlalu banyak obstacle (hambatan) untuk dilakukan penyelamatan karena lokasi lubang bentuknya vertikal, horizontal dan menyilang,” ujar Rahmat di Kelapa Kampit, Senin (28/6).

Selain itu, ada tekanan air yang sangat besar dibawah. Saat ini pihaknya akan berdiskusi dengan pihak K3 dari perusahaan untuk evakuasi korban agar tidak membahayakan rescuer.

Secara SOP, penyelamatan maksimal 7 hari, namun bisa dihentikan kapan saja apabila tidak memungkinkan. Kemungkinan penyelamatan berhasil hanya 30%.

“Opsi pakai alat berat juga tidak memungkinkan karena tanahnya bisa runtuh, alat selam sudah disiapkan namun karena space yang sangat kecil, yaitu lebar 60×60 dan tinggi 80 cm, tabung tidak muat,”lanjutnya.

BACA JUGA:  FKUB Jakarta Mengajak Masyarakat Tetap di Rumah dan Hidup Bersih

Sementara itu, Humas PT Menara Cipta Mulia (MCM) Tommy Prasetyo mengatakan dua orang korban laka tambang bukanlah karyawan atau pun mitra. Bisa dikatakan penambang liar, kami juga tidak tahu tentang keberadaan mereka, hanya memang mereka berada di IUP kami.

“Namun meskipun bukan karyawan, perusahaan tetap akan membantu proses evakuasi korban laka tambang tersebut.
Secara kemanusiaan kami bantu,” kata Tommy.

Menurutnya, sistem penambangan Underground yang dilakukan oleh warga penambang tersebut berbeda dengan yang dilakukan oleh penambangan Underground PT MCM.

“MCM memang memiliki lokasi underground tapi sistem terowongan, tidak secara tradisonal seperti ini, secara kaidah keamanan penambangan tradisonal ini juga berisiko,” tutupnya.

Sebelumnya, terjadi kecelakaan tambang yang mengakibatkan dua orang penambang tenggelam di dalam lubang yambang sedalam 28 meter. Lubang tambang yang berada di lokasi IUP PT MCM tersebut tiba-tiba menyemburkan sejumlah kubik air sehingga dua orang yang masih didalam lubang, masih tersangkut hingga kini. (wil)