SUARATERKINI, Tanjungpandan – Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung, menganggarkan sebesar Rp37 miliar dari total APBD Belitung tahun 2021 sebesar Rp1,089 untuk refocusing atau realokasi anggaran dalam menangani Covid-19 di wilayah tersebut.
Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung, MZ Hendra Caya mengatakan “refocusing” atau realokasi anggaran difokuskan dalam bidang kesehatan agar penanganan Covid-19 di lebih optimal.
“Refocusing tahun ini khusus untuk bidang kesehatan dalam rangka penanganan Covid-19 berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana ada tiga penanganan seperti kesehatan, jaring pengamanan sosial, dan pemulihan ekonomi,” kata Hendra di Tanjung Pandan, Selasa (1/6).
Menurutnya, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 17 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Transfer Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2021 dalam Rangka Mendukung Penanganan Covid-19 dan Dampaknya bahwa pemerintah daerah diminta melakukan “refocusing” atau realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 sebesar delapan persen dari total APBD Tahun Anggaran 2021.
“Dana itu disesuaikan dari kegiatan di Organiasi Perangkat Daerah (OPD), delapan persennya diambil atau dipotong untuk menunjang bidang kesehatan dalam rangka penanganan Covid-19,” ujarnya.
Pihaknya melanjutkan, realokasi anggaran sebesar Rp37 miliar tersebut nantinya akan digunakan untuk menunjang bidang kesehatan dalam upaya penanganan Covid-19 terutama di Dinas Kesehatan, RSUD Marsidi Judono, Satpol PP, BPBD, dan Diskominfo.
“Misalnya di Satpol PP untuk melakukan operasi yustisi terpadu, BPBD untuk penanganan pasien meninggal, kemudian untuk Diskominfo dalam melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19 kepada masyarakat,” katanya.
Disamping itu, kata dia, dana tersebut juga akan digunakan untuk membayarkan insentif tenaga medis baik di Rumah Sakit dan Puskesmas yang sebelumnya dibayarkan oleh APBN namun tahun ini kebijakannya berubah dan dibayarkan pemerintah daerah melalui APBD.
“Jadi dalam anggaran Rp37 miliar tersebut, hampir Rp10 miliar disiapkan untuk insentif tenaga medis. Tahun sebelumnya insentif ini dibayarkan oleh APBN namun tahun ini ditanggung APBD,” ujarnya.
Pihaknya berharap, melalui penyesuaian tersebut, penanganan Covid-19 di Belitung dapat lebih serius dan optimal. Melalui dana refocusing itu juga pihaknya membeli perangkat tambahan mesin PCR di RSUD sehingga Agustus nanti alat tersebut sudah bisa digunakan dan dapat melalukan pemeriksaan sampel lebih banyak.
“AlatPCR yang baru dapat menguji hingga mencapai 200 orang per hari, sementara yang saat ini ada, hanya 20 sampel menggunakan alat TCM,” tutupnya. (wil)