Ngasik Episode Akhir, Ajak Masyarakat Investasi dengan Allah untuk Memakmurkan Indonesia

AdvertisementAds

SUARATERKINI, Jakarta – Yayasan Masjid Cut Meutia secara resmi menutup program Ngabuburit Asyik (Ngasik) Ramadhan. Episode ke 4 atau terakhir Ngasik bertemakan “Berinvestasi dengan Allah Untuk Memakmurkan Indonesia.” Menghadirkan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Republik Indonesia Dr. H. Adib, M.Ag, Staf Khusus Kementerian Investasi/BKPM Republik Indonesia M. Pradana Indraputra, Dewan Syuro Surau Duta Munzalan Andika Putra Rianda, dan pasutri Public Figure Baim Wong dan Paula Verhoeven.

Staf Khusus Kementerian Investasi/BKPM, Muhammad Pradana Indraputra mengatakan, tema yang diusung kali ini sesuai dengan pengalaman pribadinya. Ketika dirinya menjadi remaja masjid, dirinya diajarkan berharap hanya kepada Allah bukan bergantung kepada makhluk. Dengan niat itu, berbagai kebaikan dari pengabdian dirinya untuk masjid bisa dirasakan sekarang.

“Awalnya jadi remaja masjid biar dianggap keren, seiring waktu keinginan itu berubah hanya untuk Allah dan Alhamdulillah apa yang saya tanam bisa saya tuai dengan diangkat menjadi salah satu eselon satu termuda” ujarnya.

“Teringat akan nasehat orang tua, kalau orang kaya dan pintar itu banyak, tapi yang beruntung sedikit. Jadi jika ingin menjadi orang beruntung harus ibadah dan berbuat baik kepada orang lain,” tambahnya.

BACA JUGA:  Ramadhan di Hotel GranDhika Iskandarsyah Jakarta, Bawa Pulang Motor Listrik!

Ada tiga kategori investasi dengan Allah, antara lain investasi keyakinan, ritual dan harta.

M. Pradana Indraputra mengajak umat muslim untuk bergerak dengan segala potensi yang dimiliki, mulai dari zakat, infaq, sodaqoh dan wakaf. Hal ini merupakan potensi besar yang dimiliki Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia dan dengan potensi ini semua masjid menjadi poros alternatif untuk pembangunan SDM Indonesia.

Tema Ngasik episode terakhir ini, terdapat didalam Al Qur’an, salah satunya surah As-Saff ayat 10-11. Dijelaskan, untuk dapat berinvestasi yang besar dihadapan Allah yang pertama dan terlebih dahulu yaitu beriman.

“Dengan landasan iman, apa yang diserukan Allah dalam firmanNya akan dikerjakan karena kita meyakini akan pahala yang diberikan,” ujar Dr. H. Adib, M.Ag, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Republik Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam kesempatannya mengapresiasi program Ramadhan Ngasik yang digelar Masjid Cut Meutia secara daring. Kegiatan ini merupakan integrasi yang dilakukan serta bukti nyata, dimana Kemenparekraf berupaya untuk terus mengembangkan produk wisata dengan khusus dan strategi wisata berbasis masjid.

BACA JUGA:  Ratna Listy Mancungkan Hidung Diklinik Papan Atas di Queen Beauty Clinic

“Marilah kita berlomba-lomba berbuat kebaikan, dan dengan kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat berkreasi demi kebangkitan industri parekraf. Sehingga ke depannya kita dapat meningkatkan pemulihan ekonomi nasional untuk membangun generasi Madani melalui ukuwah islamiyah,” ujar Sandiaga Uno.

Winyono Iman Santoso selalu Ketua Panitia Ramadhan Masjid Cut Meutia berterima kasih atas peran serta dan partisipasi semua pihak atas terselenggaranya program Ngabuburit Asyik. Winyono ungkapkan, meski Ngasik ke 4 ini kegiatan terakhir di bulan Ramadhan, Yayasan Masjid Cut Meutia akan melanjutkan program secara reguler di setiap bulannya.

“Pastinya tetap menghadirkan tokoh nasional, tokoh agama dan publik figure guna sharring kebaikan untuk jamaah terutama generasi muda,” pungkasnya.

Sementara itu Ustadz Andika Putra Rianda dalam kesempatannya mengatakan, investasi di jalan Allah SWT itu dengan jihad. Jihad adalah pahala yang tidak pernah berhenti. Jihad bisa dilakukan dengan bershodaqoh, wakaf dan membayar zakat.

Sedangkan Paula Verhoeven istri dari Baim Wong meminta doa kepada seluruh audiens untuk di doakan agar istiqomah dalam berhijab dan mengajak untuk berbagi sesama kepada yang membutuhkan baik secara terang-terangan (ngonten) guna jadi inspirasi untuk mengajak orang lain dalam berbuat kebaikan atau secara sembunyi guna menghindari sifat ria, tutup Baim Wong. (Rep/Her)