SUARATERKINI, Jakarta – Ada banyak cara untuk mendekatkan seni kepada keluarga. Modena dikenal memiliki standar tinggi terhadap desain tiap produknya.
Modena menunjukan salah satu contoh dengan menggandeng tiga seniman Indonesia, untuk meneguhkan nilai seni pada desain produknya dengan membalut Lemari Es Modena RF 2330 andalannya dengan lukisan indah.
Desain klasik dan material luar berkualitas yang dimiliki Modena RF 2330, atau lebih dikenal dengan nama Retrofridge, merupakan kanvas yang sempurna bagi para seniman untuk menuangkan imajinasi dalam bentuk sebuah lukisan.
Dijelaskan Robert Widjaja, Direktur PT Modena Indonesia, “Ini adalah tahun ketiga Modena mengaplikasikan lukisan pada Retrofridge, sejak pertama kali kami gelar di tahun 2017 lalu.
Keberlanjutan ini menunjukan tingginya apresiasi Modena terhadap karya seni,” ungkapnya di Modena Experience Center, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/19).
Lebih lanjut ia menerangkan, ada tiga objektif utama dari kampanye “Modena Masterpiece Retrofridge”. Pertama, Modena ingin berkontribusi dan mengapresiasi maha karya seni. Kedua, Modena ingin memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memiliki maha karya seni melalui sebuah produk home appliances seperti lemari es Modena Masterpiece Retrofridge. Ketiga, charity dengan mengajak masyarakat berkontribusi dan peduli terhadap karya seni.
Tiga seniman pilihan Modena tahun ini memiliki talenta unik yang menjadikan kehidupan sehari – hari sebagai inspirasi dalam lukisan – lukisannya. Value yang tercipta pun tidak hanya sebatas visual saja, namun juga menunjukan nilai personal yang mendalam,” paparnya.
Lebih jauh mengenal para seniman handal ini, maka kita akan bertemu dengan Erica Hestu Wahyuni.
Mengaku terinspirasi dari kenangan masa kecilnya,pelukis kelahiran Yogyakarta 48 tahun silam ini menggambarkan diri sebagai pelukis bergaya naif, cenderung seperti lukisan anak-anak, namun menghadirkan narasi tersendiri yang terkesan rumit. Tema-tema lukisan Erica terinspirasi dari keseharian, mimpi, khayalan, dan harapan,” imbuhnya.
Dalam kolaborasi Modena Masterpiece Retrofridge, Erica menceritakan mengenai keharmonisan dalam hubungan antara manusia dan lingkungan hidup dengan gaya lukisan khasnya.
Seniman kedua yang memikat Modena adalah Decki Legos. Karya-karya Decki Leos terinspirasi secara masif dari film, kartun dan juga video games. Berkeluarga dan memiliki anak mengubah persepsi Decki yang pada awal karirnya banyak mengambil sudut artistik dalam sebuah kekerasan.
Tingkah anaknya yang menggemaskan memberikan dorongan baginya untuk melukis tokoh-tokoh lucu nan unik yang ia namakan Furryballs.
Dalam program Modena Masterpiece Retrofridge, Decki menamakan karyanya sebagai Preman Dapur. Beragam karakter yang ia lukis pada permukaan lemari es digambarkan sebagai sosok yang gemar mengambil makanan dari kulkas.
Bersama karya dua seniman lainnya, karya Abenk Alter ikut bersanding memberikan sentuhan yang tak kalah unik.
Jika ditanya mengenai aliran melukis, Abenk Alter tidak memiliki jawaban yang pasti. Pengamat mengatakan bahwa visual lukisannya bergaya urbanis. Seniman sekaligus musisi ini masih nyaman melakukan eksplorasi gaya seni.
Ia tidak memiliki latar belakang seni rupa dan mempelajari semua secara otodidak, sehingga proses Abenk dalam melukis cukup variatif.
Hal utama yang ingin ditonjolkan oleh Abenk dalam proses pengerjaan Modena Masterpiece Retrofridge adalah bagaimana lemari es memberikan kontribusi dalam kehidupannya. Dialog yang tercipta antara Abenk dan lemari es kemudian diekspresikan dalam bentuk komposisi visual.
Wujudkan Kepedulian Melalui Karya Seni
Bukan tanpa alasan Modena berkesplorasi dengan produknya. Lewat Modena Masterpiece Retrofridge, Modena ingin mengajak masyarakat untuk menunjukan kepedulian terhadap isu sosial melalui berbagai cara.
Modena menggandeng Komunitas Ambiente, salah satu komunitas yang aktif terhadap isu sosial untuk melakukan lelang Modena Masterpiece Retrofridge. Hasil lelang tersebut akan di donasikan untuk Rumah Budaya Sumba, yang merupakan salah satu proyek untuk kesejahteraan masyarakat yang kurang beruntung di Sumba.
Malam pelelangan Modena Masterpiece Retrofridge akan berlangsng di Modena Experience Center – Suryo, pada tanggal 21 November 2019. Tidak hanya dihadiri pada donatur, namun kegiatan ini juga akan dimeriahkan oleh seniman-seniman lokal Sumba yang memamerkan budaya Sumba melaui musik dan kain tenun tradisional.
“Sebagai sebuah brand besar, Modena memiliki tanggung jawab sosial untuk ikut memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat. Terciptannya Modena Masterpiece Retrofridge adalah sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh Modena, bahwa banyak menyenangkan yang bisa kita lakukan untuk menunjukan dan mewujudkan keperdulian kita terhadap sesama, salah satunya adalah melalui karya seni,” tutup Robert Widjaja.