SUARATERKINI, Jakarta – Dito Ariotedjo selalu Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) pada Selasa (18/7) mengukuhkan sekaligus melepas Tim Nasional Garuda INAF U-23 yang akan mengikuti ajang Tournament Artalive Challenge Cup Amputee Football 2023 di Wisma Menpora, Senayan, Jakarta. Garuda INAF U-23 mentargetkan juara umum pada ajang bergengsi tersebut.
“Pada hari ini Selasa tanggal 18 Juli 2023, saya Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dengan resmi mengukuhkan dan melepas Tim Nasional Sepakbola Amputasi Indonesia pada Tournament Artalive Challenge Cup Amputee Football 2023 di Malaysia. Semoga Tuhan YME menyertai perjuangan kita bersama,” kata Menpora Dito saat menjadi pembina upacara pengukuhan.
“Saya ingin apresiasi dan terima kasih karena kalian telah mempersiapkan diri dengan maksimal dalam pelatnas selama 16 hari. Dan ini konon kabarnya ada potensi juara umum ya?,” tutur Menpora Dito penuh harap dan senyum.
Menpora Dito berharap, timnas Garuda INAF menjadikan prestasi atlet di SEA Games dan Asean Para Games sebagai motivasi meraih prestasi maksimal di ajang bergengsi itu. Menpora juga berpesan agar menjaga sopan santun yang menjadi adab masyarakat Indonesia.
“Jadikan prestasi yang telah diraih teman-teman kita di SEA Games dan Asean Para Games sebagai motivasi meraih prestasi saat bertanding. Kalian harus bangga karena membawa nama bangsa Indonesia,” harapnya.
“Tunjukkan kepada seluruh negara peserta bahwa kontingen Indonesia selain hebat prestasinya juga ramah dan santun dalam kepribadian sebagai duta Indonesia. Berikan inspirasi dan contoh kepada seluruh negara peserta. Selamat. Semoga target juara umumnya tercapai,” pungkas Menpora Dito.
Ajang Tournament Artalive Challenge Cup Amputee Football 2023 sendiri akan digelar di Malaysia pada 19-24 Juli 2023. Selain Indonesia, kejuaraan ini diikuti Malaysia dan Bangladesh, sementara Jepang mengundurkan diri.
Ketua Umum PSAI sekaligus Ketua Kontingen Timnas Garuda INAF Yudhi Yahya, menyampaikan terima kasih atas fasilitas yang sangat baik dari Kemenpora. Garuda INAF mentargetkan juara umum di ajang itu.
“Terima kasih kami sampaikan kepada Mas Menteri dan jajaran atas semua fasilitas yang telah kami terima. Insha Allah target juara dari kami di turnamen Artalive Challenge Cup Amputee Football di Malaysia nanti. Bismillah,” ujar Yudi.
“Pelatnas timnas Garuda INAF sendiri telah dilaksanakan selama 16 hari sejak 3 -18 Juli di Hotel Le Premiere dekat lapangan mini soccer Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan. Kontingen Indonesia mengirimkan 14 atlet, 1 kepala pelatih, 7 perangkat pelatih dan 4 ofisial pada ajang tersebut,” tambahnya.
Hadir dalam kegiatan ini, Staf Khusus Menpora Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional Alia Noorayu Laksono, Asisten Deputi Olahraga Penyandang Disabilitas Ibnu Hasan dan Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifah.
Pada kesempatan yang sama Ledia Hanifa Amalia selaku Anggota Komisi X DPR RI, menyampaikan apresiasinya kepada Menpora Dito dan jajarannya yang terus konsen mendukung perkembangan timnas sepakbola amputasi Indonesia.
“Kami dari Komisi X DPR RI sangat mengapresiasi Mas Menteri dan Kemenpora atas support dan dukungannya kepada timnas sepakbola amputasi Indonesia,” ujar Ledia.
“Tim sepakbola amputasi kita pertama kali masuk piala dunia di tahun lalu dan alhamdulillah pertama kali penyisihan di tingkat Asia lolos dan kemudian masuk ke piala dunia,” urainya.
Menurutnya, rangkaian kegiatan itu menjadi hal yang harus didorong agar timnas sepakbola amputasi Indonesia terus memiliki sparing partner untuk bertanding. “Iya karena mencari lawan tanding tidak mudah. Ini berbeda dengan sepakbola biasa,” jelasnya.
“Dan alhamdulillah Kemenpora selama ini terus memberikan support yang luar biasa. Mudah-mudahan kedepan kita bisa terus mengharumkan nama bangsa melalui sepakbola amputasi ini,” harapnya.
Di kejuaraan tahun ini timnas Garuda INAF U-23 mentargetkan juara umum karena di tahun sebelumnya harus puas di peringkat dua dibawah Jepang. “Semoga kedepan kita bisa lebih baik lagi,” pungkasnya.
Sepakbola amputasi ini dimainkan 7 lawan 7. Waktunya 2 x 25 menit. Meski demikian, potensi risiko cidera juga lumayan besar karena masing-masing atlet membawa tongkat.
“Persiapannya alhamdulillah sangat baik karena ini adalah komitmen dari Kemenpora dan sangat kita apresiasi. Segala kebutuhan timnas telah terakomodir dengan baik dari mulai gizi, fasilitas, akomodasi semua sangat baik,” ujar Ketum PSAI Yudhi Yahya.
Ini menjadi tolak ukur kita agar bisa mampu meraih juara umum di Malaysia nanti. Komposisi timnas tidak jauh berbeda dengan tim saat turun di Piala Dunia sebelumnya. Ini adalah persiapan kami menjelang Piala Asia di 2024 mendatang,” tambahnya.(red/her)