Menjaga Well Being Bagi Guru Dimasa Pandemi

AdvertisementAds

SUARATERKINI, Jakarta,- Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung setahun di Indonesia membuat kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah atau melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), hal tersebut menimbulkan berbagai kendala mulai dari infrastruktur internet, pelajar terutama guru yang harus melek Internet.

Kondisi kesehatan mental yang stabil atau Well being perlu dipertahakan agar tidak ” drop” atau stress karena hal tersebut akan mempengaruhi kualitas pembelajaran, kata Dr Arie Suciyana Sriyanto, M.Si bersama Yenny, M.Psi Psikolog pada kegiatan Program Pengabdian pada Masyarakat (PPM) yang dilaksanakan Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana (UMB) bekerjasama dengan guru SMA di lingkungan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat.

Dr Arie Suciyana Sriyanto, M.Si

“Akibat pandemi Covid-19 maka pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui internet mesti dilakukan. Guru-guru yang selama ini belum melek teknologi, mau tidak mau harus berlatih agar lebih melek teknologi. Hal ini berlaku tidak hanya di kota-kota besar tetapi juga guru-guru di wilayah 3T (Terdalam, Terluar, Tertinggal) yang belum terjangkau oleh internet” jelas Arie secara daring yang berlangsung (12/3) lalu.

BACA JUGA:  FKIP UT Gelar Seminar Internasional Pendidikan Anak Usia Dini

Menurut Arie Suciyana yang juga dosen Psikologi UMB, Guru di perkotaan masih beruntung mendapatkan pelatihan terkait pembelajaran daring namun demikian guru di daerah mengalami kesulitan untuk mendapatkan dukungan. Dukungan yang dilakukan tergantung dari inisiatif yang diberikan oleh pemerintah daerah.

Tidak hanya itu, Lanjut Arie yang juga ketua pelaksana PPM, Covid-19 juga berdampak pada pendapatan guru dimana 5 dari 10 guru mengalami kesulitan keuangan (data sekunder Save the Children rapid analysis). Secara langsung terkait gaji, guru-guru honorer atau guru komite adalah pihak yang secara ekonomi dari segi pendapatan terimbas.

Dengan Judul PPM :Teknik menjaga well-being pada guru SMA”, lanjut Arie, penting menjaga psikologis atau kesehatan mental guru agar tetap positif sehingga dapat mengembangkan diri dan menularkan energi positif pada murid didiknya, tuturnya.

“Dengan kegiatan PPM ini, kami berharap terutama bagi guru-guru di wilayah I Jakarta Barat dalam mengembangkan potensinya sebagai pendidik dalam mencetak generasi unggul kedepannya” tutup Arie.