SUARATERKINI, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bersama dengan Siberkreasi dan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), kembali menggelar Webinar Digital Society pada hari Selasa, 2 Februari 2021.
Webinar ini bisa disaksikan di kanal YouTube @Siberkreasi dan Lawan COVID19 ID kali ini didukung juga oleh Tim Penggerak PKK Kota Bekasi, Yayasan SEJIWA, dan Kitatama.id.
Webinar Digital Society kali ini mengambil tema “Lawan Hoaks, Lindungi Keluarga dengan Vaksin Covid-19”, dipandu oleh Basra Amru dari Tim Komunikasi Publik KPCPEN sebagai moderator, menghadirkan Gunarti Rahmat Effendi (Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bekasi) sebagai Keynote Speaker juga beberapa pembicara antara lain: Bimo Ario Tejo, Ph.D selaku Peneliti Bioteknologi dan Associate Professor di Universiti Putra Malaysia), Dilla Amran sebagai Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Presiden dan Tim Komunikasi Publik KPCPEN, serta Diena Haryana dari SEJIWA dan Dewan Pengarah Siberkreasi.
Webinar dibuka dengan keynote speech dari Gunarti Rahmat Effendi, dalam sambutannya mengatakan, “Webinar ini penting untuk mendapatkan informasi yang benar mengenai vaksin dan PKK sebagai garda terdepan bisa memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutama ilmu yang didapatkan bisa dikomunikasikan kembali kepada masyarakat sekitar.”
Kemudian dilanjutkan dengan Bimo Ario Tejo, Ph.D, yang memberikan paparan mengenai vaksin COVID-19 dari sisi sains dan menjawab hoaks seputar vaksinasi,
Dengan vaksin, tubuh kita belajar mengenai virus tanpa menjadi sakit, itu prinsip dari vaksinasi!,” demikian ditegaskan Bimo mengenai pentingnya vaksin COVID-19.
Lebih lanjut, Bimo memberikan jawaban seputar hoaks vaksin COVID-19 diantaranya mengenai kehalalan dan keamanan vaksin COVID-19.
Pada sesi berikutnya, Dilla Amran selaku Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Presiden dan Tim Komunikasi Publik KPCPEN mengatakan, “Komunikasi darat merupakan ujung tombak penerimaan vaksin, sehingga penting bagi KPCPEN untuk memberikan amunisi kepada ibu-ibu PKK ini untuk supaya bisa ikut mengedukasi masyarakat.”
Webinar ditutup dengan pemaparan oleh Diena Haryana dari SEJIWA dan Dewan Pengarah Siberkreasi, yang membahas mengenai penggunaan platform media sosial yang cerdas untuk menyampaikan informasi yang benar dan melawan hoaks.
Menurutnya, kita harus bijak menerima dan menyebarkan berita dari internet maupun media sosial karena dapat membuat kecemasan berlebihan di masyarakat dan level stress masyarakat semakin tinggi.
“Ini energi negatif yang luar biasa, kita tidak mau hal itu terjadi karena itu akan memperlambat kita untuk keluar dari pandemi COVID-19,” tutur Diena.
Pemberian vaksin COVID-19 merupakan bagian dari usaha pemerintah Indonesia untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat COVID-19, membentuk kekebalan tubuh dan mencapai kekebalan kelompok/herd immunity.
Namun, Vaccine Hesitancyatau keengganan dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap vaksin menjadi penghambat terbesar.
Banyaknya misinformasi seputar vaksin terutama tentang keamanan dan efektifitas vaksin, kejadian ikutan pasca Imunisasi (KIPI), sampai dengan teori konspirasi yang saat ini banyak beredar menjadi penyebab timbulnya Vaccine Hesitancy.
Webinar ini diselenggarakan untuk memberikan pemahaman yang benar dan lengkap seputar vaksinasi/imunisasi serta melawan hoaks seputar Vaksin COVID-19.(rls)