SUARATERKINI, Jakarta.- Dalam mendukung pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik 70 persen pada tahun 2025, Nestlé Indonesia mengumumkan terobosan dalam inovasi kemasan dengan memperkenalkan sedotan kertas pertama untuk minuman kemasan, NESCAFÉ Ready-To-Drink, di Indonesia. Kemasan baru tersebut akan diluncurkan mulai kuartal keempat tahun 2019. Inisiatif ini menjadikan Nestlé perusahaan makanan dan minuman pertama di Indonesia yang memperkenalkan sedotan kertas untuk minuman kemasan.
Presiden Direktur Nestlé Indonesia Dharnesh Gordhon mengatakan, “Sebagai inisiatif perdana, sedotan kertas diluncurkan untuk NESCAFÉ Lively Yuzu dan Cool Coconut akan dijual di toko Alfamart dan Indomaret di daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Kami berencana untuk menerapkan solusi kemasan yang sama untuk varian ready-to-drink lainnya secara bertahap dengan tujuan mengeliminasi 450 juta sedotan plastik setelah peluncuran.”
Executive Vice President Nestlé S. A. untuk Zona Asia, Oceania dan Afrika Sub-Sahara (AOA) Chris Johnson menjelaskan, “Inisiatif ini merupakan kontribusi terkini kami untuk mewujudkan komitmen Nestlé untuk mendaur ulang dan menggunakan kembali 100% kemasan kami pada tahun 2025. Namun, kami menyadari bahwa inisiatif ini tidak cukup, dan kami perlu melakukan lebih banyak hal untuk menyelesaikan tantangan sampah plastik. Pendekatan kami untuk menciptakan sistem yang lebih berkelanjutan dan sirkuler berfokus pada tiga bidang utama yaitu, mengembangkan kemasan untuk masa depan, membantu menciptakan masa depan yang bebas sampah, dan mendukung perubahan perilaku dan pemahaman terkait cara menggunakan plastik. Sebagai perusahaan, kami ingin membangun pemahaman, menginspirasi, dan memimpin inovasi dengan menjadi pelopor.”
Selain melakukan inovasi kemasan produk menjadi sepenuhnya dapat didaur ulang, Nestlé yakin bahwa meningkatkan tingkat daur ulang juga penting untuk membangun masa depan yang bebas sampah. Oleh karena itu Nestlé Indonesia akan bekerja sama dengan pemasok kemasan, SIG Combibloc Indonesia dan mitra bisnis, Alfamart & Indomaret, untuk membangun sistem pengumpulan sampah (waste collection).
“Kami mengerti bahwa kami tidak dapat mengubah sistem [yang ada saat ini] sendiri. Perubahan membutuhkan kerja sama dan inovasi berskala global. Bekerja sama dengan para ilmuwan bahan kemasan, para ahli kemasan hingga kelompok masyarakat, dan LSM, pemerintah dan perusahaan lain, kami ingin menciptakan perubahan jangka panjang dan berdampak signifikan,” lanjut Business Executive Officer Ready To Drink Business Nestlé Indonesia, Welih Sutidjan.
Pada kesempatan yang sama, MILO juga meluncurkan penggunaan gelas kertas (paper cup) yang dapat didaur ulang 100% untuk menyajikan minuman MILO dingin dalam setiap kegiatan olahraga yang mereka lakukan. Inisiatif ini akan diluncurkan secara bertahap, dimulai pada kuartal pertama tahun 2020. Business Executive Officer Beverages Business Unit Nestlé Indonesia Prawitya Soemadijo mengatakan, “Kami terus berinovasi untuk menginspirasi keluarga Indonesia untuk menjalankan gaya hidup aktif dan sehat melalui program olahraga kami. Di samping itu, kami juga berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dimulai dengan mengadopsi gelas kertas yang 100% dapat daur ulang untuk menyajikan minuman MILO dingin pada seluruh kegiatan olahraga kami.”
Berkomitmen untuk turut mendorong perubahan perilaku dan pemahaman baru terkait cara menggunakan plastik, NESCAFÉ dan MILO juga mendorong generasi muda untuk berpartisipasi dalam gerakan sosial #AwalCintaiAlam dengan mengurangi konsumsi sedotan plastik mereka.