Kasus Pinjaman Online (Pinjol) dan investasi ilegal telah dibongkar pihak kepolisian dan korbannya sudah mencapai ribuan orang dengan kerugian mencapai triliunan rupiah. PT Pagadaian terus berupaya mengedukasi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya, mulai dari memenuhi kebutuhan sehari-hari, memenuhi kebutuhan modal kerja, hingga sarana berinvestasi.
Pimpinan Wilayah Kanwil VIII Jakarta 1 PT Pegadaian, Alim Sutiono, dalam webinar Akselerasi Informasi untuk Solusi Keuangan Masyarakat Bersama Pegadaian Kanwil VIII Jakarta 1, yang digelar JagatBisnis.com, Selasa (15/2), mengatakan PT Pegadaian akan terus berupaya memberikan informasi kepada masyarakat terkait produk dan layanan yang ada di pegadaian agar masyarakat tidak terjerat pinjaman online ilegal atau investasi bodong.
Pegadaian Kantor Wilayah VIII Jakarta 1 sendiri meliputi wilayah operasional yang meliputi Area Senen yang meliputi Jakarta Pusat, Area Jatiwaringin yang mencakup Jakarta Timur dan Kota Bekasi, Area Kramat Jati yang meliputi Jakarta Timur, Area Bekasi yang meliputi Bekasi dan Kerawang, dan Area Bogor yang meliputi Bogor dan Depok.
“Di wilayah tersebut, saat ini terdapat 55 kantor cabang, dan 376 outlet yang siap melayani masyarakat, secara mudah, cepat dan murah ” ujar Alim Sutiono, yang baru menjabat menjadi Pimpinan Wilayah Kanwil VIII Jakarta 1 PT Pegadaian.
Dalam melayani masyarakat, Pegadaian memaksimalkan beragam produk yang dimiliki, mulai dari Gadai, Tabungan Emas, Arrum Haji sebagai Pembiayaan Porsi Haji, Cicilan Kendaraan, dan masih banyak lagi. Dari beberapa produk tersebut, beberapa produk yang masih menjadi andalan adalah Gadai dan Tabungan Emas.
Beragam keunggulan tersebut tentu saja menjadi solusi keuangan masyarakat yang sangat tepat. Alim mengakui, masih banyak masyarakat yang belum teredukasi sehingga masih banyak yang memilih jasa gadai yang lain, bahkan tidak sedikit yang terjerat Pinjaman Online (Pinjol). Untuk itu Pegadaian Kanwil VIII Jakarta 1, terus menggencarkan sosialisasi dengan bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah setempat, mulai dari pemerintah kota dan kabupaten hingga kelurahan bahkan komunitas.
Namun demikian, upaya tersebut bukan tanpa tantangan. Masih banyaknya masyarakat yang memilih gadai swasta dan pinjol, menunjukkan masih banyaknya masyarakat yang belum terlayani menjadi tantangan terbesar. Selain itu Pegadaian juga harus terus menghadirkan produk yang mudah dijangkau oleh masyarakat, mulai dari akses ke produk, literasi, hingga kemampuan masyarakat.
“Tantangannya kami harus mensosialisasikan lebih masif lagi. Tapi secara literasi hari ini sudah 40 % di masyarakat, dan peningkatan nasabah sudah 20% setiap tahun,” ungkap Alim.
Dilihat dari sisi jumlah nasabah, hingga 2021 Kanwil VIII Jakarta 1 memiliki nasabah 1.668.272, jumlah tersebut tercapai 105,14% dari target 1.586.670. Dari jumlah tersebut, Kanwil VIII Jakarta 1 juga berkontribusi 8,88% total nasabah Pegadaian secara nasional yang mencapai 18 juta per 30 Juni 2021. “(Secara nasional) jumlah nasabah Pegadaian tumbuh di atas 20 persen per tahun,” pungkasnya. (Rep)