SUARATERKINI, Jakarta – Indeks Persaingan Global tahun 2022 yang telah dipublikasikan oleh Institute for Management Development (IMD) menempatkan ranking daya saing negara Indonesia kembali merosot dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Untuk diketahui, pada tahun 2022 Indonesia hanya bisa menempati posisi 44. Posisi yang merupakan capaian terendah Indonesia dibandingkan 5 tahun terakhir
Mengutip dari temuan IMD ini, Rektor Universitas Trilogi, Pramono Hari Adi, mengajak para peserta konferensi untuk membahas realitas daya saing Indonesia ini. Apalagi, menurutnya ilmu akuntansi sangat relevan untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan.
“Berdasarkan catatan tersebut menjadi relevan masalah di atas dijadikan materi diskusi mendalam pada forum ini. Harapan kita bersama tentunya ilmu akuntansi mampu mengakselerasikan efisiensi pemerintah sekaligus bisnis di era digital ini,” sampai guru besar bidang ilmu manajemen pemasaran ini dalam sambutannya saat membuka 1st International & 4th National Conference on Accounting and Fraud Auditing.
Lebih lanjut, Rektor Universitas Trilogi juga berharap dari forum konferensi ini mampu memperkuat posisi ilmu akuntansi yang bukan hanya sekedar dipandang sebatas pada laporan keuangan dan perpajakan saja.
“Lebih dari itu, kita harus bersepakat agar ilmu ini mampu menghidupkan ekosistem budaya yang bersih, transparan, mudah dan modern. Sebagai daya dobrak meningkatkan daya saing bangsa,” tuturnya.
Senada dengan Rektor Universitas Trilogi, Ketua Yayasan Pengembangan Pendidikan Indonesia Jakarta (YPPIJ), Arissetyanto Nugroho, juga berharap agar dunia akuntasi menjadi salah satu pemain utama dalam arus perubahan yang terjadi.
“Seperti yang kita pahami bersama, di awal kemunculan otomatisasi, beberapa pakar mengatakan akuntansi memiliki masa depan yang suram di dunia digital masa depan. Namun, Pandemi Covid-19 justru menunjukkan bahwa akuntan menjadi profesi yang telah bergerak jauh melampaui pembukuan dan penggajian belaka. Profesi Akuntan mengambil peran yang semakin strategis untuk bisnis yang berpikiran maju dan lebih agile,” tuturnya di hadapan peserta.
Kegiatan 1st International & 4th National Conference on Accounting and Fraud Auditing ini sendiri merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Program Studi Akuntansi dan Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAKSI) Universitas Trilogi.
Ketua Pelaksana, Rizka Ramayanti, menjelaskan bahwa konferensi tahun ini merupakan tahun keempat untuk konferensi tingkat nasional dan tahun pertama untuk tingkat internasional dimana untuk tingkat nasional terdiri dari seminar dan call for paper sedangkan untuk tingkat internasional dalam bentuk seminar sebagai inisiasi untuk penyelenggaraan call for paper pada tahun berikutnya.
“Pada pelaksanaan tahun ini, ada sebanyak 152 paper yang lolos hasil reviu dan dapat dipresentasikan baik secara luring maupun daring,” tutur dosen Akuntansi yang juga Kepala Bagian Monitoring dan Evaluasi Universitas Trilogi ini.
Kegiatan konferensi ini sendiri dilaksanakan selama dua hari berturut-turut, yakni 1 – 2 Februari 2023. Untuk sesi luringnya dilaksanakan di ruang auditorium Universitas Trilogi, sementara itu sesi daringnya dilakukan melalui zoom cloud meeting.
Dengan mengusung tema “The New Age of Accountancy: to Comply and Beyond”, konferensi ini terselenggara atas kolaborasi dengan Organisasi Profesi Bidang Akuntansi, diantaranya ACFE Indonesia Chapter, APSAE, dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Kompartemen Akuntan Pendidik Forum Dosen Akuntansi Perguruan Tinggi DKI Jakarta.
Selain itu, juga didukung oleh 10 Perguruan Tinggi sebagai Co Host dan 35 Jurnal Terindeks SINTA – Google Scholar sebagai Mitra Jurnal serta disponsori oleh Bank Indonesia, PT. Indosat, Tbk, PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), PT. Angkasa Pura 2 (Persero), KAP Sriyadi Elly Sugeng & Rekan (Member of KUDOS), Sayur Box, serta Wardah. (Rep)