SUARATERKINI, Jakarta – Pemerintah terus mendorong peran entitas bisnis untuk berkontribusi mendukung transformasi energi bersih di sektor transportasi. Kendaraan listrik merupakan transportasi masa depan yang harus menjadi pilihan agar udara kota tetap bersih dan ramah lingkungan. Menjawab tantangan tersebut, kawasan superblok Thamrin Nine yang berlokasi di Jakarta Pusat akan mengembangkan kawasan perkantoran berbasis transportasi bersih bekerjasama dengan pengembang Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Utomo Charge Plus. Komitmen ini dipertegas dengan penandatanganan MoU antara Presiden Direktur PT Wisma Kartika, Alvin Gozali, dengan Managing Director PT Utomo Chargeplus Indonesia, Anthony Utomo, serta National Project Manager of ENTREV UNDP Project Management Unit, Eko Adji Buwono, di Jakarta(12/5).
Program Enhancing Readiness for The Transition to Electric Vehicles (ENTREV) sendiri merupakan aksi kolaborasi antara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM) dengan United Nation Development Program (UNDP) yang berfokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca di Indonesia melalui persiapan transisi ke kendaraan listrik dan mendemonstrasikan model bisnis inovatif di sektor transportasi.
Inisiatif kawasan Superblok Thamrin Nine dalam penyediaan infrastruktur SPKLU ini selaras dengan visinya sebagai Transit Oriented Development (TOD) pertama yang memiliki gedung tertinggi di Indonesia bersertifikasi BCA Greenmark Platinum, serta dalam upayanya juga mengejar target gelar Green District untuk setiap gedung dalam superbloknya. Inisiatif ini diharapkan menjadi percontohan Superblok dengan komplek pengisian baterai kendaraan
listrik terbesar di Indonesia, dan menjadi pendorong gedung-gedung lain untuk menyediakan SPKLU yang taat aturan sesuai perundangan yang berlaku, sehingga target SDGs yakni akses energi bersih dan terjangkau bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali.
“ENTREV menyambut baik kerjasama pengembangan sektor swasta untuk SPKLU di kawasan Superblok Thamrin Nine ini. Harapannya karena kawasan ini adalah superblok dengan komplek pengisian kendaraan listrik terbesar di Indonesia, juga memiliki izin sesuai dengan regulasi kelistrikan yang berlaku, sehingga bisa menjadi contoh pengembang swasta lain dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia yang berkembang pesat. ENTREV akan siap membantu agar akselerasi program pemerintah melalui Kementrian ESDM, UNDP dan GEF dapat terimplementasi dengan baik” terang Eko saat ditemui di lokasi acara.
Pengembangan SPKLU di kawasan Thamrin Nine melibatkan penyedia SPKLU dengan jaringan terbesar di Asia Tenggara. Utomo Charge+ sebagai pihak penyedia EV Charger / SPKLU berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam melengkapi infrastruktur transportasi bersih sehingga minat masyarakat beralih ke kendaraan listrik akan tinggi.
Teknologi yang akan dipakai di Kawasan Thamrin Nine adalah Aurora 11 KV sebanyak 6 (enam) unit tahap awal dan akan dikembangkan hingga 30 (tiga puluh) SPKLU, serta Turbo 600 dengan teknologi fast charging mampu mengisi daya secara cepat mulai dari 20 menit saja. Saat ini, SPKLU Utomo Charge+ telah terpasang di berbagai lokasi di Surabaya, Jakarta, dan Bali.
“Selain keunggulan teknologi, pemilihan Utomo Charge+ ini juga terkait kelengkapan izin yang sudah mereka kantongi. Kami berkomitmen menghadirkan fasilitas SPKLU yang selain teknologinya canggih, ya harus lengkap dokumen perizinannya, sehingga masyarakat aman dan nyaman menggunakan fasilitas ini”, jelas Alvin sebagai perwakilan Kawasan Thamrin Nine yang hadir.
Managing Director Utomo Charge+, Anthony Utomo, yang turut hadir di lokasi acara pun memastikan bahwa SPKLU Utomo Charge+ akan terus mendukung entitas bisnis yang ingin memulai perjalanan energi hijaunya, terutama dari sektor transportasi kendaraan listrik.
“Utomo Charge+ sebagai bagian dari pengembang charging stations terbesar di Asia Tenggara bangga menjadi bagian dari Net Zero Journey Komplek Superblok Thamrin Nine. Hal ini membuktikan bahwa kesiapan superblok seperti Thamrin Nine tidak hanya memberikan kenyamanan ke pengguna dan tenantnya tetapi juga menjadi wujud nyata kontribusi sektor swasta untuk perkuatan ekosistem kendaraan listrik menyongsong insentif yang baru dikeluarkan pemerintah untuk akselerasi mobilitas bersih di Indonesia” ujar Anthony yang juga Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Kebijakan dan Regulasi ESDM KADIN Indonesia.
Sejalan dengan keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini, Charge+ akan fokus untuk mengembangan intekoneksitas bersih di ASEAN, yang salah satunya melalui peluncuran inisiasi jaringan greenbelt highway charging stations bulan ini sepanjang 5.000 (lima ribu) km dari Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, dan Singapura. (Rep/Her)