Kalbe Edukasi Masyarakat Terkait Nutrisi untuk Perkuat Sistem Pernapasan

Kalbe
AdvertisementAds

SUARATERKINI, Jakarta – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) mengedukasi masyarakat terkait nutrisi untuk memperkuat sistem pernapasan. Hal ini penting diketahui, khususnya karena gangguan pernapasan menjadi salah satu faktor penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk Indonesia.

Ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhi sistem kerja saluran pernapasan, baik faktor eksternal maupun internal tubuh manusia. “Faktor eksternal dari luar tubuh, misalnya kualitas udara.

Kalau kualitas udaranya buruk, banyak polusi, orang yang tinggal di kota industri, sirkulasi udara yang buruk di tempat tinggal dan tempat kerja, pastinya akan memengaruhi kesehatan saluran pernapasan.

Khususnya orang-orang yang memiliki alergi debu, jika berada di area berdebu dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan,” ujar Medical General Manager PT Kalbe Farma Tbk, dr. Dedyanto Henky Saputra, M.Gizi, AIFO-K, dalam Live Instagram @ptkalbefarmatbk, Rabu (29/5) lalu.

Sedangkan dari sisi internal, kata dr. Dedy, merupakan faktor dari dalam tubuh. Salah satunya, orang yang terlalu kurus atau terlalu gemuk biasanya memiliki risiko gangguan pernapasan.

Dalam hal ini, pada orang terlalu gemuk terjadi penumpukan lemak berlebih di area rongga dada dan perut yang mengakibatkan harus banyak berusaha untuk bernapas. Di sisi lain, pada orang terlalu kurus biasanya mengalami sistem imun kurang baik, bahkan berisiko infeksi saluran pernapasan.

BACA JUGA:  XL Axiata Resmikan Jaringan Backbone Gorontalo – Palu

Kemudian, juga ada hubungannya dengan merokok yang merupakan kebiasaan yang memperburuk dan memperberat kinerja saluran pernapasan.

Dokter Dedy mengungkapkan, kebiasaan merokok orang Indonesia masih sangat tinggi, bahkan delapan dari 10 pria Indonesia adalah perokok.

Sementara itu, tanda-tanda organ pernapasan tidak berfungsi normal tergantung dari jenis penyakit saluran pernapasan yang dialami. Kasus gangguan pernapasan yang paling banyak terjadi di Indonesia ialah PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis).

Gejala yang dialami pasien PPOK ialah batuk, mulai dari batuk ringan hingga batuk berat, sakit tenggorokan, nyeri dada, hingga ada suara mengi atau wheezing ketika bernapas jika terjadi penyempitan saluran pernapasan.

Namun, gejala dapat berbeda-beda untuk setiap gangguan pernapasan, yang kepastiannya akan diketahui setelah dokter mendiagnosis masing-masing pasien. Apabila didiagnosis mengalami gangguan pernapasan, nutrisi yang tepat perlu diterapkan untuk membantu proses penyembuhan dan perawatan.

“Nutrisi penting untuk menjaga saluran pernapasan. Pertama, kita harus memenuhi pola makan dengan konsep gizi seimbang sesuai kebutuhan masing-masing tubuh, untuk mencapai status gizi kategori berat badan ideal.

BACA JUGA:  Luminor Hotel Kota Raih 3 Medali Pada La Cuisine Competition 2022

Kalau berat badannya terlalu kurus, rentan terserang infeksi termasuk infeksi saluran pernapasan, karena imunnya lebih rendah. Pada konsep gizi seimbang, keragaman gizinya harus ada yaitu nutrisi makro dan mikro, porsinya juga sesuai kebutuhan atau tidak lebih maupun kurang,” jelas dr. Dedy.

“Makanan tinggi protein juga penting dikonsumsi untuk meregenerasi otot, termasuk otot yang menopang rongga pernapasan kita. Kemudian, konsumsi makanan kaya antioksidan, yaitu buah dan sayur berwarna cerah seperti tomat, terong, strawberry, anggur, blueberry; atau sayuran berwarna hijau.

Antioksidan pada buah berada di bagian kulit, maka ketika makan buah-buahan tersebut jangan dibuang kulitnya. Namun pada anggur, kandungan antioksidan terdapat pada bagian biji, maka makan anggur harus dikunyah juga bijinya.

Kafein pada kopi juga mempunyai peranan sebagai antioksidan, namun konsumsi kopi sebaiknya tanpa gula dan krimer yang membuat kualitas kopi menjadi tidak sehat,” tambahnya.

Ia menekankan bahwa antioksidan yang tinggi dapat menetralkan paparan radikal bebas. Sebab, jika paparan radikal bebas melebihi antioksidan, terjadi kondisi stres oksidatif yang dapat merusak sel-sel sehat dan berpengaruh pada kualitas kinerja saluran pernapasan.

BACA JUGA:  Suzuki Terapkan Suzuki Hygiene Commitment Secara Ketat di Lokasi Kerja

Sedangkan bahaya dari radikal bebas sulit dihindari, karena radikal bebas dapat terbentuk dari luar tubuh, misalnya polusi, makanan tidak sehat, hingga stres. Oleh karena itu, nutrisi yang tepat diperlukan untuk pasien gangguan pernapasan.

“Kalbe memiliki Pulmosol yang merupakan susu nutrisi spesifik untuk masyarakat yang memiliki gangguan pernapasan kronik atau kambuhan yang gejalanya bisa muncul kalau ada pemicunya, misalnya PPOK, tuberkulosis, atau pneumonia.

Masyarakat yang mengidap penyakit pernapasan, umumnya mengalami kondisi gizi yang tidak terpenuhi sesuai kebutuhan. Pulmosol hadir dengan tinggi lemak dan rendah karbohidrat yang sangat menguntungkan pasien gangguan pernapasan. Produk ini membantu meringankan gejala sesak napas,” kata Product Executive Pulmosol, Benedictus Octavio.

Komposisi Pulmosol telah disesuaikan untuk membantu menjaga kinerja pernapasan. Di antaranya, kandungan karbohidratnya lebih rendah daripada susu lain, yakni sebesar 24 gram; tinggi lemak karena pasien gangguan pernapasan butuh kalori yang tinggi; hingga 12,5 gram protein, karena protein dapat membangun jaringan yang rusak dan membantu menjaga otot pernapasan supaya tidak mengecil.

Komposisi tersebut mengurangi tingkat keparahan sesak napas serta membantu penyembuhan gangguan pernapasan secara optimal dan lebih cepat.