Kalbe Berikan Edukasi Hidup Sehat Seimbang

AdvertisementAds

SUARATERKINI, Jakarta – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) mendorong hidup sehat seimbang dengan memberikan edukasi memahami kondisi work life balance.

Kemampuan seseorang dalam menyeimbangkan pekerjaan dengan kehidupan pribadi adalah kondisi untuk mencapai tubuh sehat secara fisik dan mental.

Dampak yang dapat terjadi ketika seseorang tidak dalam kondisi work life balance adalah jenuh dan juga burnout.

“Work life balance itu sebenarnya bukan sesuatu yang harus dicapai, tapi memang sesuatu yang kita kerjakan setiap harinya. Terkadang, seseorang itu tidak sadar bahwa dia menggunakan kehidupannya untuk bekerja saja dan tidak ada kehidupan yang lain, ini bisa menyebabkan seseoran menjadi jenuh dan burnout,” ujar dr. Luky Thiehunan, Sp.KJ, spesialis kedokteran jiwa dari Mitra Keluarga Kemayoran, dalam rilis, Jum’at (17/11).

Dokter Luky mengatakan, hidup itu bukan hanya untuk bekerja jika mau sehat secara fisik dan mental. Seseorang perlu sadar bahwa dirinya dalam keadaan keseimbangan antara bekerja dan kehidupan pribadi yang mana termasuk ke makanan, istirahat serta gizi seimbang. Jika tidak seimbang hanya masalah waktu sampai seseorang dapat jatuh sakit.

BACA JUGA:  Sharp Class Tingkatkan Kompetensi Siswa SMKN 1 Blitar Guna Masuki Dunia Kerja

Ada beberapa indikator yang menurut dokter Luky dapat menjadi petunjuk seseorang dalam keadaan work life balance. Pertama, seseorang merasa dirinya produktif terlebih dahulu, dapat mencapai yang diinginkan dan dikerjakan.

Setelahnya, seseorang tersebut masih mempunyai waktu untuk mengerjakan hal-hal lain yang disuka, memiliki istirahat yang cukup dan mempunyai hubungan yang baik dengan orang lain.

“Hal-hal yang disuka ini bisa macam-macam, bisa hobi, bertemu teman, membaca buku, menonton, menikmati makanan, memiliki waktu istirahat.

Terkadang, seseorang tidak menyadari bahwa mentalnya sakit, namun hal ini bisa disadari dari fisik yang tidak sehat. Misalnya dengan melewatkan waktu makan, istirahat atau makan-makanan cepat saji yang dirasa dapat memberikan lebih banyak waktu untuk bekerja, akhirnya kita bisa jatuh sakit dan mental kita juga sakit” papar dokter Luky.

Dokter Luky mengatakan, stress itu juga dapat mempengaruhi napsu makan. Dapat meningkatkan napsu makan dan sebaliknya. Jika seseorang menjadi tidak napsu makan, maka gizi dalam tubuhnya tidak tercukupi dengan baik.

BACA JUGA:  Bersama Kul-Ind, Fokkalis Gelar Pelatihan UMKM dalam Penanganan Sampah

“Gizi umumnya bisa didapatkan dari makanan, namun dapat disempurnakan juga dengan suplemen. Jika bicara tentang kesehatan mental, vitamin yang lebih akrab adalah vitamin D, karena menurut penelitian, vitamin D ada efek untuk anti depresan.

Untuk vitamin D, Kalbe mempunyai Prove D3 dalam beberapa jenis, ada sediaan drops, sediaan 1.000 dan sediaan 5.000. Namun perlu ditekankan ini bukan pengobatan, tapi pencegahan,” ujar Ignatius James Irawan, Product Executive PT Kalbe Farma Tbk.

Ignatius juga menambahkan, suplemen yang dibutuhkan tiap-tiap orang pasti berbeda. Selain Prove D3, Kalbe juga mempunyai produk lain, yaitu Zegavit. Zegavit merupakan multivitamin yang mengandung vitamin B, E, dan C.

Namun jika bicara sebagai karyawan, yang mungkin jarang mendapatkan sinar matahari, baiknya mengonsumsi Prove D3 sediaan 1.000 dan juga Zegavit untuk menyempurnakan gizi dalam tubuh.

Menunjang penyediaan suplemen tersebut, Kalbe juga turut mendukung kesehatan karyawan menjelang musim hujan melalui program 30 Hari Bersama Proven untuk mengajak karyawan menjalankan gaya hidup sehat dari setiap aspek, termasuk mental, fisik, moral dan spiritual.

BACA JUGA:  Oto Berikan Edukasi Keuangan kepada Pelajar SMK

“Jika kita tidak dalam keadaan work life balance, maka penting bagi kita evaluasi diri. Apa yang sudah kita korbankan dan kita harus aware dengan hal itu.

Jika keadaan ini belum parah, maka bisa kembali normal, namun jika sudah semakin parah dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita, kita perlu mencari tenaga professional untuk membantu kita menyeimbangkan kehidupan kita kembali.” Tutup dokter Luky.

redaksi.suaraterkini@gmail.com