Informasi Positif di Internet, Berdampak Baik Terhadap Kehidupan

AdvertisementAds

Suaraterkini.com, Jakarta,-BAKTI Kominfo melaksanakan seminar live streaming bertemakan “Pemanfaatan Internet Sebagai Informasi Benar di Masa Pandemi” yang diisi oleh Drs. Hj. Mukhlis Basri Anggota Komisi I DPR RI, Lesty Putri Utam, SH, M.Kn selaku Anggota DPRD Provinsi Lampung dan Farida Dewi Maharani, SE, M.Si selaku Ketua Koordinator Media Cetak Ditjen IKP Kementerian Kominfo RI,

Dalam seminar live streaming tersebut, Drs. Hj. Mukhlis Basri menyampaikan bahwa Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin cepat ditandai dengan kahadiran media internet telah mempermudah manusia untuk menyebarluaskan dan menerima/mencari informasi tanpa terikat batas wilayah.

“Kemajuan teknologi saat ini dengan perkembangannya sangat luar biasa dan bukan hanya terjadi di perkotaan saja tetapi juga sudah menjadi kebutuhan sampai kepada daerah pedalaman. Bagaimana memanfaatkan internet yang positif, berdampak untuk perkembangan baik kehidupan sehari-hari maupun perkembangan daerah dan negara, bagaimana mempergunakan internet untuk membangun ekonomi. Kehadiran media internet dengan tawaran atau pilihan beragam situs dan keleluasaan akses seperti halnya pedang bermata dua di satu sisi bisa membawa dampak positif dan sisi lain bisa berdampak negatif ujarnya, penggunaan internet harus dibarengi sensor diri yang kuat” jelasnya.

Beliau juga menjelaskan pemanfaatan internet Indonesia untuk bidang ekonomi, layanan public, pendidikan, kesehatan, sosial politik, hiburan/entartaiment penggunaan paling poluler, dengan berbagai informasi dan aplikasi sebagai gaya hidup. Dan bagaimana memanfaatkan informasi yang baik dan benar yaitu banyak sumber beragam wawasan ilmu dan pengetahuan, gunakan internet untuk mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang bersifat positif, telaah informasi sebelum menyebarkannya, sebaiknya filter terlebih dahulu dan apakah mengandung unsur hoax atau SARA, mensukseskan bisnis atau usaha, manfaatkan layanan publik yang bersifat digital agar menghemat waktu dan biaya didalam mengurus dokumen, administrasi dan mendapatkan informasi.

BACA JUGA:  Pemerintah Tetapkan Kuota BBM Tahun 2023, Pertalite 32,56 Juta dan Solar 17 Juta KL

Dalam kesempatan yang sama, Lesty Putri Utam, SH, M.Kn selaku Anggota DPRD Provinsi Lampung memaparkan fungsi internet yaitu sebagai media komunikasi, sebagai salah satu tempat untuk mengakses informasi, tidak hanya di koran kalau zaman dulu, tetapi sekarang koran saja sudah banyak yang jadi e-media, berbagi sumber daya atau data, dapat menyiarkan dan mengakses secara langsung baik berita dan bertukar data dengan internet online keseluruh penjuru dunia.

“Sosialisasi penggunaan internet sebagai informasi benar, ada beberapa yang telah dirangkum yaitu bidang penidikan di harapakan guru mensosialisasikan penggunaan internet secara baik dan benar, dibidang kesehatan nakes memberikan informasi yang benar dan tepat tentang kesehatan, dibidang publik semua pihak yang berkompeten terus mensosialisasikan atau mengkampanyekan perlunya penggunaan internet secara sehat dan aman, ada beberapa kasus akibat penyebaran informasi yang tidak benar banyak sekali disini adalah tentang penyebaran konten illegal, pencemaran nama baik itu sudah sering sekali terjadi bahkan sebelum adanya peraturan undang-undang tersebut juga memang sudah seperti ini, sudah malang melintang, setelah adanya undang-undang seharusnya punya peraturan atau regulasi itu memang untuk penegakan hukum tetapi justru lebih banyak lagi, inilah yang menjadi permasalahan dunia polemik hukum di Indonesia, bahwa sudah di kasih regulasi, sudah diatur oleh pemerintah, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, tetapi justru kasus-kasus yang terjadi lebih banyak dan tentunya memberikan efek jera masih kurang juga. Bahwa sebagai generasi milenial sebagai generasi penerus bangsa jangan gampang mudah terkecoh oleh berita-berita hoak , mari manfaatkan internet sebaik mungkin, semanfaat mungkin”, harapnya.

Hal senada dikatakan, Ketua Koordinator Media Cetak Ditjen IKP Kementerian Kominfo RI Farida Dewi Maharani, SE, M.Si, perubahan yang terjadi akibat dari pandemic ini sangat mempengaruhi kehidupan, terjadinya transformasi digital, hal ini memaksa kondisi bahwa yang tadinya akan berlangsung perlahan-lahan, saat ini didorong untuk bisa segera melakukan transformasi digital demi untuk memutus mata rantai penyebaran covid. Pemerintah Indonesia sebelum masa pandemi berakhir di Oktober 2019 pemerintah Indonesia melalui Bakti Kominfo sudah menyelesaikan program Palapa Ring artinya semakin banyak orang yang bisa mengakses internet, dulu sebelum ada Palapa Ring banyak daerah-daerah Blank Spot yang tidak bisa akses internet, karena memang daerah-daerah tersebut dianggap tidak profitable tidak ekonomis bagi pihak swasta, kemudian saat ini pun pemerintah tetap berkewajiban, tetap berkomitmen, Palapa Ring sudah ada BTS tetap harus tambah, internet harus ditambahkan, walaupun Palapa Ring nya ada BTS tidak tersedia, akses internet tidak disiapkan juga, maka tidak bisa langsung digunakan, untuk ke depan Bakti Kominfo dalam Lini pembangunan infrastruktur, selain membangun infrastruktur Palapa Ring kedepannya juga akan membangun Satelit Satria, Kenapa Satelit Satria karena Indonesia itu geografis sangat naik turun, ada beberapa daerah yang tidak bisa terjangkau hanya dengan menggunakan Palapa Ring hingga perlu dibangun satelit, misalnya di daerah-daerah yang ada di puncak-puncak, kalau dibangun Palapa Ring di daratan itu sulit untuk ditembus sampai ke atas, ini akan dibantu dengan satelit Palapa, nanti kalau sudah mulai berjalan 2021-2022, BTS tetap dibangun, akases internet tetap diberikan bantuan kepada pemerintah, semua masyarakat bisa terakses internet.

BACA JUGA:  MPR RI Sambangi PBNU, Bahas Amandemen UUD 1945

“Perkembangan pengguna IT di 6 negara asia tenggara penelitian dari Temasek, Google, Bain & Company 2020 yang belum lama ini terbit, dari hasil penelitiannya 2019 itu ada sekitar 360 juta pengakses internet dan ketika 2020 itu mencapai 400 juta pengakses internet baru, artinya ada sekitar 40 juta pengakses baru dari datanya 2019 dengan 2020 sangat terlihat bahwa ini adalah masa dimana pandemi terjadi, karena pandemi terjadi awal itu sekitar desembernya di Cina dan sekarang hasil Temasek ini dikeluarkan belum sampai setahun, ini terjadi peningkatan yang cukup signifikan bahkan mengklaim bahwa hampir 70% dari populasi negara Asia Tenggara sudah terhubung dengan akses internet artinya memang akselerasi digital informasi ini dipacu dengan adanya pandemi covid, mau tidak mau orang harus mengakses, dipaksa masuk untuk bisa menggunakan internet sebagai dasar kebutuhan kita sehari-hari” ungkapnya.

Be produtif adalah selain selain untuk menyebarkan kebaikan juga bisa menambah pendapatan, karena tujuan dari pemerintah membangun infrastruktur adalah untuk kesejahteraan umat manusia terutama masyarakat Indonesia, kalau dari data Temasek ini ada peningkatan terhadap e-commerce bidang grosir dan juga pinjaman keuangan dan juga edukasi, ini terjadi peningkatan yang sangat signifikan selama masa pandemi, edukasi bisa dilihat bahwa memang saat ini banyak aplikasi-aplikasi edukasi yang memungkinkan orang tidak perlu belajar datang secara fisik ke sekolah, tetapi bisa melalui internet. Mau teknologi baru apapun mau internet, mau handphone apapun itu bisa digunakan sebagai media untuk berbuat kebaikan atau menjadi jahat, karena teknologi itu sifatnya netral mereka hanya sebagai medium perantara untuk membuat lebih efektif, lebih efisien mempermudah pekerjaan, menjadi baik atau jelek itu tergantung bagaimana menggunakan sesuatu yang baik akan menghasilkan yang baik sesuatu yang jelek akan menghasilkan yang jelek, pungkas farida.

BACA JUGA:  Menpora Zainudin Amali Ingin Tradisi Senam Hari Krida Tetap Dijaga