SUARATERKINI, Tanjungpandan – Dalam Ulang Tahun Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang ke -21, Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan mengatakan ekonomi Bangka Belitung triwulan-III 2021 tumbuh sebesar 6,11 persen sehingga masuk dalam kategori lima besar Provinsi di Indonesia yang kondisi perekonomiannya tumbuh positif selama pandemi COVID-19.
“Pertumbuhan ekonomi ini juga menjadikan Bangka Belitung provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi atau nomor satu di wilayah Sumatera,” katanya.
Hal ini disampaikan dia dalam pelaksanaan upacara peringatan HUT Ke-21 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di kawasan wisata pantai Tanjung Pendam, Belitung, Senin (22/11).
Menurut dia, Saat ini kondisi perekonomian Bangka Belitung mulai menunjukkan pertumbuhan dan bergerak ke arah positif setelah diterpa hampir satu setengah tahun pandemi COVID-19.
Ia mengatakan, momentum HUT ke-21 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hendaknya dapat dijadikan sebagai titik awal kebangkitan kembali Bangka Belitung agar dapat mandiri serta berdaya saing dengan daerah lain.
“Karena dalam dua tahun terakhir kita dihadapi dengan masa-masa sulit yang sampai saat ini kita masih terus berusaha lepas dari dampak pandemi COVID-19,” ujarnya.
Erzaldi menambahkan, guna mencapai kemandirian dan daya saing, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah menerapkan strategi pembangunan ekonomi yang difokuskan pada potensi unggulan daerah.
“Hal-hal yang kami lakukan adalah meningkatkan komoditas produk pertanian, perkebunan dan perikanan seperti komoditi-komoditi baru lainnya yakni sorgum, tanaman sela, jahe merah dan porang termasuk padi dan udang vaname,” katanya.
Ia menyebutkan, sektor pertanian di Bangka Belitung tumbuh positif dengan semakin maraknya usaha perikanan budi daya dan upaya pemerintah daerah untuk mengembalikan kejayaan sektor perkebunan mulai membuahkan hasil.
“Pertumbuhan produksi padi pada tahun 2021 sudah memberikan kinerja yang cukup mengagetkan yaitu sebesar 69.721 ton meningkat dari produksi tahun sebelumnya,” ujar dia.
Dikatakan dia, produksi padi pada tahun 2021 telah mampu memenuhi kurang lebih 60 persen kebutuhan beras di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Jumlah ini meningkat dari tahun 2017 produksi padi hanya mampu mememuhi sebesar 28 persen kebutuhan beras masyarakat Bangka Belitung,” kata dia. (wil)