SUARATERKINI, Jakarta,- Setelah dua tahun terdampak pandemi Covid-19, ekonomi indonesia mulai menggeliat bahkan Catatan BI, triwulan keempat ada sekitar 3,64 persen dan terus naik sampai triwulan pertama tahun 2022 mencapai 4,30 persen.
Hal tersebut dikatakan Direktur Utama PT Indonesia Digital Pos Syarif Hidayatullah dalam Forum Discussion Group (FGD) yang diselenggarakan indopos/indoposco di Kuningan Suites, Jakarta Selatan, secara Hybrid pada Selasa (28/6).
Direktur Utama PT Indonesia Digital Pos, Syarif HidayatullahDengan tema ‘Jakarta Punya Hajat, Ekonomi Melesat’, Syarif berharap pada acara ini dapat menghasilkan solusi dan ide kreatif serta jalan keluar dari permasalahan pascapandemi ini.
Pada kesempatan yang sama, Pemimpin Wilayah Pegadaian Kanwil IX Jakarta 2 Edwin S Inkiriwang mengatakan, dalam dua tahun terakhir modal usaha, kerja dan investasi tidak mudah dilalui. Karena, krisis pandemi berdampak besar kepada masyarakat menengah ke bawah. Bahkan secara signifikan perekonomian indonesia pernah turun 0,27 persen.
“Dampak lainnya banyak usaha kecil yang tutup. Kondisi ini sangat berbeda dengan krisis sebelumnya. Sebab, semua sendi ikut terpengaruh. ibarat tubuh, kalau kaki sakit, tidak bisa jalan,” terangnya.
Program pemerintah melalui KUR, dikatakan dia, bisa membangkitkan ekonomi. Untuk itu, Pegadaian hadir untuk salurkan KUR super mikro. “Kami masuk ke UMKM. Data ini kami peroleh dari bawah (RT/RW). Jadi kami masuk dari sana,” ungkapnya.
“KUR dengan program supermicro nilainya Rp5,9 triliun dan akan dilayani oleh 600 cabang pegadaian di seluruh wilayah di Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, Biro Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta Achmad Chudhoiri menuturkan, Jakarta belum sepenuhnya lepas dari Covid-19. Sampai saat ini Pemprov DKI masuk PPKM Level 1. Dan sedikitnya ada 8 ribu kasus Covid-19 di DKI. “Ekonomi bisa bergerak tumbuh harus didukung oleh faktor kesehatan,” katanya.
Ia menambahkan, kondisi perekonomian secara global juga menyumbang kondisi perekonomian nasional. Salah satunya terjadinya konflik atau perang di Ukraina. Konflik tersebut berdampak, salah satunya pada gas (sumber IMF).
“Kita kaitan dengan inflasi, dengan adanya perang mengalami kenaikan. di negara maju terkontraksi secara signifikan. Untuk di Indonesia secara nasional tumbuh triwulan 1 tumbuh 5,0. ekspor barang dan jasa mengalami peningkatan,” katanya.
Ia menyebut, perekonomian DKI Jakarta di 2022 sebesar 63 persen. Dan mengalami kontraksi selama empat bulan terakhir. “Itu kita alami semenjak kasus Covid-19 mulai terkendali. Kesehatan adalah kunci utama pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.
“Di DKI sendiri kita regulasi untuk semata-mata menyeimbangkan aktivitas masyarakat dengan pertumbuhan ekonomi. Di triwulan 1 tahun 2022 ada tiga lapangan usaha kontribusi paling besar, perdagangan, industri dan pasar,” imbuhnya
Ia menambahkan, inflasi DKI Jakarta 3 persen. Dengan tim pengendalian inflasi, Pemprov DKI berharap ada stabilitas harga. Dan untuk ke depan, tahun 2022 faktor pendorong inflasi ada lima. Di antaranya, mobilitas masyarakat, potensi kenaikan harga minyak, potensi kenaikan tarif yang diatur pemerintah PPN.
“Proyeksi ekonomi DKI Jakarta diperkirakan 5-6.1 sektor perdagangan, jasa keuangan dan lainnya,” ungkapnya.
“Tentang penanggulangan Covid-19
tujuannya adalah untuk menggerakkan sektor ril, menjaga iklim investasi dan mendorong kemudahan usaha,” imbuhnya.
Ia menyebut, kebijakan pemulihan ekonomi sektor UMKM di masa pandemi Covid-19. Di antaranya terkait masalah pemasaran. “UMKM kita masukan ke marketplace, bahan baku bisa lebih murah, perizinan antar jemput izin perusahaan. Dan masyarakat kita perlakukan sebagai raja, khususnya yang membuka usaha,” ucapnya.
Direktur Celios Bhima Yudhistira mengatakan, hajatan DKI berdampak pada ekonomi hingg tenaga kerja. Selain itu, banyak UMKM yang terdampak. Di masa transisi pandemi menjadi endemi, geliat masyarakat di DKI kian nampak. “Yang positif pembelian masyarakat di pusat perbelanjaan, naik 8 persen. Di tempat hiburan, taman kota ada kenaikan mobilitas 14 persen,” bebernya.
Selain itu, menurut dia, golongan masyarakat menengah dan atas saat ini tak sedikit mengeluarkan uang dari bank. Selama masa pandemi, mereka tertunda untuk melakukan belanja.
“Saat ini mulai naik dari orang pesan hotel, rekreasi dan berwisata. Dan Formula E ini bisa menjadi branding Jakarta, terutama dari sektor pariwisata,” katanya.
Ia menyebut, UMKM mendominasi perekonomian Jakarta. Sedikitnya ada 160 ribu UMKM di bidang kuliner. Dari jumlah tersebut, Pemprov DKI harus segera merangkul mereka.
“Agar omset naik, sasaran UMKM melihat demografi harus ke milenial. Mereka tidak perlu bawa dompet, cukup dengan uang digital,” ujarnya.
Sekjen Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) Imbong Hasbullah mengapresiasi langkah Pemprov DKI yang terus menggenjot UMKM. Karena, program tersebut menyasar masyarakat bawah. “Kami mendukung program tersebut, dan kami sudah menggenjot lewat bazar festival di Kemang,” katanya.
Webinar PT Indonesia Digital Pos dengan tema “Jakarta Punya Hajat, Ekonomi Melesat” dimoderatori Juni Armanto (Pemimpin Redaksi indopos.co.id). Dan didukung oleh The Kuningan Suite, BNI, PT Pegadaian Kanwil IX Jakarta, FIFGroup, Frisian Flag dan PAM Jaya. (Rep)