SUARATERKINI, Jakarta – Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) menyelenggarakan Pelantikan Pengurus PATPI Pusat Periode 2022-2026 & Seminar Nasional dengan tema Peran Teknologi Pangan dalam Mengantisipasi Ancaman Krisis Pangan GlobaL.
Acara ini berlangsung secara hybrid (daring dan luring) di Auditorium Prof. Sukamdani Sahid Gitosardjono Universitas Sahid pada Sabtu 19 November 2022 lalu, yang diikuti 250 orang yang terdiri dari akademisi, peneliti, pemerintah, mahasiswa dan masyarakat umum.
Acara diawali dengan sambutan dari ketua panitia Dr. G.S. Suhartati Djarkasi, dilanjutkan pembacaan SK Pengurus oleh Sekjen PATPI, Dr. Ardiansyah. Pelantikan Pengurus PATPI Pusat Periode 2022-2026, terpilih sebagai Ketua Umum PATPI Pusat, Prof. Dr. Ir. Giyatmi, M.Si Guru Besar Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan Universitas Sahid skaligus Kepala Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sahid.
Pelantikan pengurus oleh Ketua Dewan Penasehat, Prof. Aman Wirakartakusumah, PhD dilanjutkan pernyataan tugas & sambutan Ketua Umum PATPI terpilih dan ditutup dengan pembacaan doa oleh M. Fajri Romadhan, S.Si., M.Si, Kaprodi Teknologi Pangan Universitas Sahid.
Seminar Nasional bertema Peran Teknologi Pangan dalam Mengantisipasi Ancaman Krisis Pangan Global, menghadirkan para narasumber yaitu Prof. Dr. Aman Wirakartakusumah (President of IUFoST); Arief Prasetyo Adi, MT (Kepala Badan Pangan Nasional/BAPANAS) dan Ir. Stefanus Indrayana (Sekjen Gabungan Produsen Makanan Minuman/GAPMMI) dengan moderator Prof. Dr. Yuli Witono.
Seminar yang berlangsung menarik ini mendiskusikan peran teknologi pangan untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan dan mendefinisikan berbagai langkah strategis untuk mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik, agar dapat terhindar dari krisis pangan dengan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan.
Seperti diketahui bahwa pangan dan ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting bagi ketahanan nasional suatu bangsa. Krisis pangan dunia merupakan salah satu ancaman bagi semua negara. Krisis global menuntut langkah antisipatif terhadap setiap dampak yang mungkin terjadi terkait keamanan dan stabilitas pangan.
Ketahanan pangan merupakan keadaan ketika semua orang memiliki akses social dan ekonomi terhadap kecukupan pangan yang bergizi untuk hidup produktif dan sehat. Sejumlah badan dunia menganalisa secara komprehensif tentang ancaman serta indikasi kerawanan pangan dan malnutrisi secara global berdasarkan refleksi mendalam atas situasi pandemi yang menggerogoti setiap aspek kehidupan, yang diperparah dengan terjadinya konflik Rusia-Ukraina sehingga menyebabkan kenaikan 17,1% harga komoditas biji-bijian dunia, seperti barley, gandum,dan jagung.
Meskipun harga komoditas global saat ini sudah mulai mereda, namun perlu diantisipasi dampak lanjutan krisis kemanusiaan, kekurangan supply pupuk, krisis energy dan pangan yang bersifat global dan berjangka panjang.
Terkait hal tersebut, PAPTI hadir untuk membina dan mengembangkan bidang keahlian Teknologi Pangan, menerapkan Teknologi Pangan di Indonesia, dan meningkatkan keahlian dan kemampuan profesi yang berhubungan erat dengan kegiatan pekerjaan para anggotanya dalam bidang Teknologi Pangan.
Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) ini merupakan suatu organisasi profesi yang anggotanya terdiri dari akademisi, peneliti, dan praktisi yang bergerak dalam bidang teknologi pangan. PATPI saat ini memiliki 32 Cabang di seluruh Indonesia dengan jumlah anggota mendekati 2000 orang.
Melalui acara ini diharapkan sinergi dan kolaborasi yang semakin kuat dengan seluruh stakeholders pangan, dalam menghadapi ancaman krisis agar Indonesia terhindar dari krisis pangan, krisis energy dan krisis keuangan.