SUARATERKINI, Manggar – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di Kabupaten Belitung Timur selama lebih dari satu bulan menjadi perhatian pemerintah daerah setempat.
Bupati Beltim Burhanuddin mengatakan bahwa pihaknya meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas para pengerit BBM yang mengakibatkan kelangkaan bagi konsumen pribadi.
“Jika ada mobil yang isi full, itu untuk dirinya sendiri, jangan sampai mobil-mobil itu bolak balik ngantre lagi. Yang mengetahui kondisi apakah pengantre itu pribadi atau pengerit itu pihak SPBU, jika ketahuan, polisi akan menindak tegas,” kata Bupati di sela sidak di SPBU Desa Padang, Manggar, Rabu (22/9).
Dikatakan Bupati, pasokan yang masuk ke SPBU semua sudah sesuai dengan target.
“Bila masyarakat atau pemilik SPBU dan pengerit tidak mengindahkan apa yang disepakti dalam ketentuan yang kita sampaikan kepada masing-masing petugas. Dan itu sudah kita sampaikan ke pak Agung (pihak pertamina). Jika SPBU bermain dengan pihak pertamina kita akan laporkan secara hukum,” tegasnya.
Apalagi masyarakat, pertamina, jober Belitung juga melakukan tindakan melakukan permainan terhadap masalah pasukan minyak ini, kita akan laporkan mereka dengan undang-undang migas.
“Prinsipnya bagi saya bahwa minyak BBM di Belitung Timur itu sesuai dengan stok yang disampaikan pertamina dengan maaing-masing SPBU. Pengerit, dia ngambil terus tidak dijual, nah ini kita minta kepada kepolisian untuk menindak,” tandasnya.
Begitu pula kalimat yang disampaikan Sales Branch Manager Pertamina Rayon VI Palembang, Muhammad Agung Afrizal yang juga menegaskan kepada pihak SPBU, jika ketahuan nakal akan mendapat sanksi sesuai kontrak pertamina.
“Dari sisi kami jadi tentunya, kalau ada SPBU nakal, kita akan lakukan penindakan sesuai kerjaasamanya, jadinya jika ada yang bermasalah dari pihak SPBU nya silahkan dilaporkan saja ke kami, kita juga ada call center, 135,” beber Muhammad Agung Afrizal.
Jadi, lanjut dia, kalau ada SPBU yang melakukan ada kerja sama dengan oknum atau apa, silahkan dilaporkan.
Karena, selama ini terjadi trend peningkatan konsumsi (BBM) selama 2021 ini, setiap bulannya meningkat. Menurutnya, hal tersebut terjadi akibat meningkatnya aktifitas di masyarakat. Kemudian pada minggu lalu tanggal 13 sampai 19 september kami ada penambahan-penambahan suplay ke SBPU.
“Cuma yang perlu diuraikan itu tadi, antrean ini yang perlu kita urai itu antrian. Sebenarnya kalau kita sudah menambahkan stok berarti sekarang PR nya menguraikan antrian di SBPU,” tutup Agung. (wil)