SUARATERKINI, Tanjungpandan – Terjadinya kerumunan masyarakat yang ingin divaksin pada Senin, (15/3) lalu menurut Bupati Belitung, Sahani Saleh, adalah karena banyaknya masyarakat yang datang di luar jadwal yang seharusnya.
“Penerima vaksinasi sudah ada daftarnya, sudah diatur sesuai peraturan dari Kemenkes dan Kemendagri, yaitu TNI/Polri, ASN, pelayanan publik, guru, dan seterusnya,” kata Bupati di rumah dinasnya, Selasa (16/3).
Bupati menghimbau agar masyarakat yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 agar bersabar dan tidak khawatir sampai tidak mendapat vaksin.
“Masyarakat harap bersabar pasti ada gilirannya dan panggilannya untuk disuntik vaksin Covid-19,” katanya.
Pihaknya menambahkan, bahwa dirinya memprioritaskan guru untuk menjadi kelompok penerima vaksin karena pendidikan kecil dan menengah di Belitung, yang merupakan tanggungjawab Kab/Kota, tidak diliburkan selama ini.
“Diatur sedemikian rupa dengan pembagian sekolah dua hari sekali. Oleh karena itu, guru diprioritaskan untuk mendapat vaksin,” katanya.
Ia menambahkan, apabila anak-anak tidak sekolah, masyarakat Belitung sulit untuk bisa mengejar ketertinggalan dengan pembelajaran jarak jauh (secara daring) karena tidak semua orang mampu membeli laptop, HP dan paket datanya.
Selain itu, kelompok prioritas yang disebutkan diatas juga harus membawa e-ticket yang sudah diberikan ketika mendaftar, sehingga tidak semua orang bisa datang dan dilayani secara langsung.
“ada urutannya,” katanya,
Setelah vaksinasi, ia menambahkan, masyarakat harus datang kembali 14 hari kemudian untuk menerima vaksin selanjutnya.
“Nanti setelah divaksin, 14 hari kemudian harus orang yang sama yang datang, jangan orang lain, yang kemudian akan menimbulkan kerumunan massa. Dikhawatirkan, justru akan terjadi klaster penyebaran Covid-19 akibat vaksinasi,” tegasnya. (wil)