Buku HAS Hanandjoeddin Lestarikan Semangat Pahlawan Kemerdekaan RI di Belitung

AdvertisementAds

SUARATERKINI, Tanjungpandan – Peluncuran buku berjudul “Kiprah dan Kenangan Sosok HAS Hanandjoedin” merupakan salah satu upaya untuk melestarikan semangat dan nilai perjuangan kemerdekaan RI tahun 1945.

Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur Lemhanas (Marsekal Madya TNI Wieko Sofyan), ketika menghadiri acara peluncuran buku tersebut secara virtual di Pandan House Resto Tanjungpandan, Belitung, Rabu (20/10).

Pihaknya mengapresiasi diluncurkannya buku HAS Hanandjoedin. Menurutnya, dalam memenuhi panggilan rakyat, Bapak Hanandjoedin telah memberikan kontribusi baik kepada pemerintah belitung maupun kepada TNI AU.

“Pangkalan udara  Belitung diberi nama Lanud HAS Hananjdoedin sebagai upaya mulia institusi TNI AU untuk melestarikan semangat dan nilai perjuangan kemerdekaan RI tahun 1945, kami mengajak untuk tetap menjaga nama baik beliau dan menjadikan warisan paling berharga bagi kita semua,” ujar Wieko Sofyan.

Di tempat yang sama, Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan mengatakan sosok dan tauladan pak Hanandjoedin sangat luar biasa dan harus menjadi inspirasi bagi generasi muda.

“Kebanggaan kita kepada beliau harus terus diperjuangkan untuk menjadi pahlawan nasional, pemerintah akan terus mensosialisasikan sosok beliau kepada masyarakat sehingga lebih dikenal, pemerintah daerah sudah berupaya untuk meminta  dukungan dari semua pihak termasuk panglima TNI agar Bapak Hanandjoedin dapat dijadikan pahlawan nasional,” ujarnya.

BACA JUGA:  Pengusaha Hotel di Belitung Kecewa Tidak Mendapat Dana Hibah dari Kemenparekraf

Menurutnya, dengan diluncurkannya buku pahlawan yang namanya diabadikan sebagai nama bandara di Belitung ini menjadi jalan untuk mempermudah menjadi pahlawan nasional karena dalam buku ini dijelaskan perjuangannya, bangsa kita adalah bangsa yang besar yang menghargai jasa para pahlawannya.

Peluncuran buku tersebut merupakan kerjasama Yayasan Melati Belitung dengan Pemerintah daerah dan Lanud HAS Hanandjoedin, dengan penulis bukunya yaitu Haril M. Anderson dan Bambang Sutrisno. (wil)