SUARATERKINI, Jakarta,- Acara Siemens Smart Infra-ConneX menyatukan lebih dari 200 pemangku kepentingan utama dari sektor publik dan swasta. Para pembicara dari pemerintah, badan usaha milik negara, lembaga pembiayaan internasional dan kredit ekspor, serta pakar teknologi Siemens hadir dalam acara ini. Mereka membahas infrastruktur berkelanjutan di Indonesia dan bagaimana teknologi pintar dapat membantu mencapai target net-zero. Siemens Hub Industry menampilkan solusi teknologi pintar untuk mendukung transformasi enam sektor industri kritikal, yaitu energi, transportasi, smart urban, data center, pertambangan, dan manufaktur.
“Teknologi merupakan pengungkit dan digitalisasi adalah kunci yang memungkinkan transisi menuju infrastruktur pintar. Infrastruktur pintar adalah infrastruktur yang efisien dan berkelanjutan,” ungkap Dr. Lamine Jendoubi, Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia, di Jakarta, Selasa (14/12).
“Kami memungkinkan pelanggan melakukan transformasi untuk menjadi lebih efisien, tangguh, dan pintar untuk membantu mereka mengubah kehidupan sehari-hari bagi 270 juta orang di Indonesia.” Jelasnya.
Untuk mempercepat transformasi digital dan penciptaan nilai bagi pelanggan dari semua ukuran di industri, gedung, jaringan listrik, dan transportasi, Siemens telah
menciptakan platform bisnis digital baru yang disebut Siemens Xcelerator pada Juni
2022. Portofolio perangkat lunak yang dikurasi ini terdiri dari perangkat keras yang
mendukung IoT serta layanan digital berbasis interoperabilitas, fleksibilitas, keterbukaan, dan as-a-service. Siemens Xcelerator juga menyertakan pasar online (marketplace) yang terus berkembang untuk memfasilitasi interaksi dan transaksi antara pelanggan, mitra, dan pengembang.
“Indonesia kini bersiap untuk mempersiapkan proyek-proyek strategis yang melibatkan pengembangan energi baru dan teknologi pintar untuk mencapai target
Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau bahkan lebih awal. Saat kami bergerak maju untuk mempromosikan pembangunan hijau dan masa depan yang cerdas, kami ingin mengundang Siemens, sebagai salah satu perusahaan teknologi terkemuka untuk berpartisipasi dalam sektor-sektor tersebut,” ungkap Rahmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kementeriaan Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia.
Siemens berkomitmen untuk terus meningkatkan kehadirannya di Indonesia sebagai mitra teknologi dengan membangun kapasitas manufaktur dan sumber daya manusia lokal, serta memperkuat kerja sama dengan mitra lokal. “Pendidikan adalah hal penting bagi Siemens. Meningkatkan keterampilan dan kualitas teknis merupakan prasyarat untuk menerapkan infrastruktur yang berkelanjutan. Hari ini, Siemens akan memulai inisiatif kolaborasi dengan fakultas teknik dari Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk meningkatkan kesiapan insinyur Indonesia di masa depan,” ujar Dr. Lamine Jendoubi. Kedepannya, kerjasama ini akan menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). [Rep/Her]