Beri Pelatihan, PNJ Ajak Generasi Muda Tetap Kreatif

AdvertisementAds

Suaraterkini, Depok,-Dalam memulai Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Program Studi D4 Manufaktur Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) bekerjasama dengan Yayasan Bina Mandiri/YABIM, memberikan pelatihan pembuatan gantungan kunci berbahan Epoxy Resin di Sekolah Master Depok Jawa Barat.

Ketua dari Program Pengadian Masyarakat Prodi Manufaktur PNJ, Drs. Mochammad Sholeh, S.T., M.T mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas anak-anak dhuafa, serta menstimulasi kemandirian mereka dalam segi ekonomi dengan menghasilkan produk-produk kreatif yang memiliki nilai jual, seperti gantungan kunci, tatakan gelas dan cinderamata lainnya.“Tentu saja kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tetap dilaksanakan sesuai dengan prosedur COVID-19 atau protokol kesehatan” tuturnya.

Pelatihan yang berlangsung hari selasa (18/8), diikuti 30 siswa ini menerapkan protokol kesehatan seperti menyemprotkan cairan disinfectan di setiap ruangan kelas dan aula yang akan dipakai, setiap peserta pun diwajibkan memakai masker dan faceshield, pengecekan suhu tubuh serta penyediaan handsanitizer.

Mengingat kasus Covid di Depok belum mereda, maka tim panitia dan Yayasan Bina Mandiri harus tetap membatasi jumlah peserta. Sebanyak 20 peserta pun dibagi menjadi 4 kelompok di empat kelas yang berbeda. Setiap kelas maksimal berjumlah 5 peserta yang didampingi oleh dosen dan mahasiswa. Peserta yang mengikuti pelatihan harus tetap berjarak minimal 1 meter dan dilakukan di ruangan kelas yang terbuka, ungkap Sholeh.

BACA JUGA:  Peringati HUT RI ke 78, Alumni SMK Andalus Gelar Lomba dan Lantik Pengurus Baru

Pada pengabdian Kepada Masyarakat ini, Prodi Manufaktur Politeknik Negeri Jakarta dibantu beberapa dosen diantaranya Isnanda Nuriskasari, S.Si., M.T. dan Muhammad Hidayat Tullah, S.T., M.T. serta didampingi oleh beberapa mahasiswa dari Prodi Manufaktur.

Salah satu anak di Sekolah Master, Depok, Upi mengaku mengaku senang mengikuti pelatihan pembuatan gantungan kunci menggunakan bahan baku Epoxy Resin.

“Pelatihannya seru, materi yang disampaikan pun sangat mudah diterima dan dimengerti”, ucapnya.

Teman-teman Uci antusias, berkreasi dengan mencampurkan bahan epoxy resin dengan berbagai warna dan cetakan yang telah disiapkan oleh tim dosen. Setelah semua selesai dicetak, mereka pun harus menunggu hingga 8-12 jam sampai hasil cetakannya mengering sempurna.

Dengan pelatihan ini, lanjut Sholeh, semangat anak-anak untuk belajar tetap terjaga bahkan dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan di tengah berbagai keterbatasan (khususnya) dalam kemampuan ekonomi, harapnya.