SUARATERKINI, Jakarta – PT Astra International Tbk (Astra) gelar Rapat Umum Pemegang saham Tahunan 2022. Hasil RUPST adalah membagikan dividen sebesar Rp 25,90 triliun atau Rp 640 per lembar saham dari total laba bersih 2022.
Jumlah tersebut merupakan dividen interim sebesar Rp 3,56 triliun atau Rp 88 setiap saham yang telah dibayarkan pada 31 Oktober 2022.
Sisa dividen sebesar Rp 22,35 triliun atau Rp 552 per saham akan dibayarkan pada 8 Mei 2023. Pembagian dividen tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Astra untuk Tahun Buku 2022 di Gedung Menara Astra Jakarta, Rabu (19/4/2023).
Selain pembagian dividen, RUPST Astra juga sepakat mengangkat kembali jajaran direksi dan komisaris yang menjabat pada periode sebelumnya. Dengan demikian, susunan anggota direksi dan dewan komisaris perseroan berubah menjadi sebagai berikut:
Presiden Direktur : Djony Bunarto Tjondro
Direktur : Johannes Loman
Direktur : Suparno Djasmin
Direktur : Chiew Sin Cheok
Direktur : Gidion Hasan
Direktur : Henry Tanoto
Direktur : Santosa
Direktur : Gita Tiffani Boer
Direktur : FXL Kesuma
Direktur : Hamdani Dzulkarnaen Salim
Dewan Komisaris Perseroan:
Presiden Komisaris : Prijono Sugiarto
Komisaris Independen : Sri Indrastuti Hadiputranto
Komisaris Independen : Apinont Suchewaboripont
Komisaris Independen : Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro
Komisaris : Anthony John Liddell Nightingale
Komisaris : Benjamin William Keswick
Komisaris : John Raymond Witt
Komisaris : Stephen Patrick Gore
Komisaris : Benjamin Herrenden Birks
Manajemen PT Astra International Tbk (ASII) optimistis kinerja Perseroan akan positif sepanjang tahun ini. Hal tersebut tercermin dari realisasi di kuartal pertama yang cukup impresif.
“Kami berkeyakinan kinerja perusahaan akan tetap baik, saat ini Astra berada dalam posisi yang kuat untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang,” kata Presiden Direktur PT Astra International Tbk (ASII) Djony Bunarto Tjondro.
Djony menyampaikan, pada kuartal pertama tahun ini Astra berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih 25 persen year on year (yoy). Berdasarkan laporan keuangan, laba periode berjalan Astra per Maret 2023 tercatat Rp 11,59 triliun, naik dari tahun lalu yang hanya Rp 9,27 triliun.
Djony mengakui, ketidakpastian masih akan tetap membayangi perekonomian dalam negeri, termasuk di dalamnya harga komoditas yang tahun ini sudah turun hingga 50 persen dari harga tertinggi di tahun lalu. Meski demikian, Djony melihat pertumbuhan masih akan terjadi dalam jangka pendek.
Djony meyakini, dengan posisi keuangan Astra yang kuat, Perseroan dapat melanjutkan evolusi portofolio jangka panjang. Astra akan tetap berinvestasi di sektor-sektor yang memberikan kontribusi dan mesin pertumbuhan di masa datang, tutupnya. (Rep/Her)