SUARATERKINI, Jakarta – PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (“Cashlez”), Rabu (2/6) menyelenggarakan Paparan Publik secara virtual mengenai kinerja perusahaan di tahun 2020.
Cashlez yang merupakan perusahaan finansial teknologi di bidang payment gateway, memiliki visi untuk menjadi perusahaan pembayaran terkemuka di Indonesia.
Demi mencapai visi tersebut, Cashlez secara konsisten menjalankan strategi yang sesuai dengan misi perusahaan dalam menyediakan solusi terbaik, teknologi yang relevan dan produk yang aman serta mudah digunakan bagi para pelaku usaha.
Sejak tahun 2015 hingga tahun 2020, Cashlez telah menoreh berbagai pencapaian positif. Mengantongi izin resmi dari Bank Indonesia dan Sertifikasi PCI DSS v3.2.1, Cashlez pun gencar mengembangkan produk dan layanannya untuk meningkatkan cashless society di Indonesia.
Pada tahun 2020, pandemi telah mendorong dunia untuk mempercepat transformasi perekonomian digital, tidak terkecuali di Indonesia sehingga masyarakat mulai mengadopsi protokol “new normal” terutama dalam melakukan aktivitas bisnis.
Hal ini menyebabkan adanya perubahan pola perilaku masyarakat dalam melakukan transaksi pembayaran ke arah cashless payment. Akselerasi ekonomi digital telah membuka peluang bagi solusi pembayaran yang inovatif untuk beradaptasi ke perilaku baru.
Cashlez turut beradaptasi dan fokus pada pengembangan solusi sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha di era digital. Hal tersebut pun menjadi faktor utama yang mendorong bisnis Cashlez. Sehingga, sepanjang tahun 2020, Cashlez berhasil mencapai pertumbuhan yang pesat dengan mencatatkan peningkatan pendapatan bersih menjadi Rp84,32 miliar dibandingkan dengan Rp16,61 miliar yang tercatat pada tahun 2019, meningkat 407,73% secara tahunan.
Peningkatan ini telah menghasilkan pertumbuhan di bagian laba Perseroan dari rugi bersih Rp10,85 miliar pada tahun 2019 menjadi rugi bersih sebesar Rp7,13 miliar pada tahun 2020.
Presiden Direktur Cashlez, Suwandi mengatakan, “Meski sempat terdampak pandemi, Cashlez berhasil mencapai pencapaian yang positif. Di tahun 2020, kami menjadi perusahaan terbuka dan mengakuisisi PT Softorb Technology Indonesia (STI).
Kami juga memproses pembayaran QRIS, memperluas pilihan pembayaran dan bermitra dengan institusi keuangan untuk memberikan akses pendanaan. Kami percaya dengan upaya yang konsisten, akan membawa Cashlez ke babak baru dalam industri pembayaran di Indonesia.”
Suwandi menambahkan sampai dengan akhir Desember 2020, total merchant yang bergabung dengan Cashlez mencapai lebih dari 9.000 merchant termasuk didalamnya beberapa brand ternama seperti KalCare, Brawijaya Hospital, BFI Finance, Shafira, Zoya, dan Fish & Cheap.
“Melihat perkembangan digitalisasi di Indonesia yang sangat pesat, kami melihat potensi yang sangat besar terhadap industri solusi pembayaran dan akan terus memberikan dukungan kepada para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis mereka di era digital saat ini.
Kami optimis di tahun 2021, Cashlez dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik lagi dibandingkan tahun 2020 dengan target 5.000 merchant baru dan kenaikan transaksi bruto sebesar 10 Triliun.” tutupnya.