SUARATERKINI, Tanjungpandan – Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) cabang Kabupaten Belitung bersama LDK (Lembaga Dakwah Kampus), KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia), DMI (Dewan Masjid Indonesia), IKADI (Ikatan Da’i Indonesia), AMB (Akademi Manajemen Belitung), dan MRI (Masyarakat Relawan Indonesia), menggelar aksi penggalangan dana di beberapa tempat di Kabupaten Belitung untuk membantu korban agresi militer di Palestina.
Implementor Program ACT Kabupaten Belitung, Benny Arizona, mengatakan aksi penggalangan dana dengan tema “Belitung Peduli Palestina” tersebut dilaksanakan pada 21-22 Mei 2021 di tiga titik yaitu Depan Masjid Asyuro Pangkallalang, Depan Masjid Al-Khoir Jl. Sriwijaya, dan Perempatan Lampu Merah Kantor Bupati.
“Donasi terkumpul sebesar Rp 34.537.700. Insyaallah penyalurannya akan dilakukan melalui kantor pusat ACT di Menara 165 disalurkan ke kantor cabang ACT di Gaza, Palestina,” kata Benny kepada Suaraterkini, Minggu (23/5).
Ia menambahkan, berbagai komunitas dan lembaga yang ikut membantu aksi penggalangan dana tersebut berharap semoga Allah memberikan pertolongan saudara-saudara di Palestina dan bagi kita semua.
“Dan bagi saudara kita yang terbunuh, Insyallah syahid semua dimasukan Allah ke dalam surga Nya,” harapnya.
Selain itu, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Belitung atas segala partisipasi dan dukungannya yang terlah diberikan.
“Dan insyaallah apa yang telah diinfaqkan dari masyarakat Belitung, dapat menjadi pemberat timbangan amal nanti di Yaumil Akhir,” ujarnya.
Saat ini kondisi Palestina kembali memanas setelah pengajuan perjanjian gencatan senjata yang diajukan Israel dilanggar pihak mereka di hari yang sama, bahkan hanya berselang 19 jam saja.
Salah satu video di akun @act_metro di Instagram yang juga diunggah akun @ayocintamasjid pada Jumat malam menunjukkan militer Israel melakukan penyerangan di kerumunan warga yang sedang bersuka cita merayakan gencatan senjata di pelataran Masjid Al Aqsa.
Saat ini korban jiwa sudah lebih dari 200 orang yang di dalamnya termasuk anak-anak dan perempuan, sedangkan ribuan rumah warga, fasilitas publik, jalan-jalan, bahkan kantor berita Aljazeera dan organisasi internasional lainnya hancur akibat agresi militer Israel sejak akhir April lalu.
Dengan aksi tersebut, diharap informasi mengenai kondisi di Gaza Palestina sampai di telinga warga sehingga menumbuhkan kepedulian kepada mereka sebagai salah satu negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia pada 1945. (wil)