Tingkatkan Kualitas Fotografer Lokal, Kemenparekraf Gelar Capture di Belitung

AdvertisementAds

SUARATERKINI.COM, Tanjungpandan – Demi meningkatkan kualitas fotografer yang ada di Belitung, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung menyelenggarakan
Capture (course of profesional talents and incubation program for photographer) / pelatihan fotografi di Hotel Swissbel, Tanjungpandan Kab. Belitung selama empat hari (3-6 Maret 2021).

Direktur Kemenkeraf RI Saefullah

Direktur Industri Kreatif Film, Televisi dan Animasi, Deputi Bidang Ekonomi Digital Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Saefullah, ketika membuka acara tersebut mengatakan, Belitung dipilih menjadi lokasi pelaksanaan Capture karena memiliki keindahan alam yang perlu lebih banyak dieksplor.

“Belitung terkenal karena film Laskar Pelangi dari Andrea Hirata, begitu pula daerah di Selandi Baru yang terkenal karena masuk dalam film Lord of the Rings,” katanya, Rabu (3/3).

Menurutnya, banyak orang Indonesia saat ini hobi melakukan foto diri (selfie), ini menjadi penting untuk ditingkatkan menjadi lebih bernilai dengan pelatihan fotografi yang lebih profesional.

Bahkan, ia meyakini bahwa foto menjadi sangat penting untuk sarana meningkatkan pariwisata nasional.

BACA JUGA:  Bupati: Masyarakat yang Belum Divaksin Harap Bersabar

“Pelatihan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi daerah Kabupaten Belitung dan Nasional. Mentor pada pelatihan ini akan mengajari bagaimana mendapatkan penghasilan dari Fotografi, misalnya bagaimana membuka prewed dengan standar seperti di Jakarta, orang yang akan prewed disini tidak perlu bawa fotografer sendiri,” tambahnya.
Hal Ini juga akan meningkatkan ekonomi kreatif di Belitung.

Dalam acara yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Kab. Belitung Jasagung Hariyadi mengatakan Belitung sedang mentransformasi pariwisata sejak tahun 2020.

“Awalnya kita berbasis marine tourism, menjadi sustainable tourism. Basisnya adalah geopark. Pada 8 Desember 2020 geopark Belitung diterima Unesco sebagai Unesco Global Geopark,” katanya.

Ditambahkannya, Geopark di Belitung memiliki ada 3 aspek, yaitu biogeologi di bukit peramun dll,  biodiversity flora dan fauna seperti hewan endemik tarsius, dan biogeopark sendiri. Ada 23 situs geopark di Belitung ini.

Iya meyakini, masih banyak yang harus diperbaiki untuk dapat memenuhi standar Unesco, dari mulai papan nama yang harus berwarna hijau sesuai standar Unesco, fasilitas-fasilitas makan sampai toilet harus diperbaiki sesuai standar internasional.

BACA JUGA:  DPD Demokrat Babel Yakini Pemerintah Akan Menangkan Kepengurusan AHY

Pelatihan ini, Jasagung menambahkan, sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas fotografi warga Belitung sehingga dapat diterima di dunia. Cekoslovakia saat ini sudah minta foto-foto Geopark dari Belitung. Di dunia ada 190 UGG dan Ceko ingin menampilkan foto dari seluruh UGG yang ada di dunia.

“Selama ini Belitung masih minta fotografer dari luar, karena fotografer di Belitung masih belum standar internasional. Diharapkan akan muncul fotografer-fotografer handal dari Belitung yang karyanya dapat dinikmati dunia internasional,” tutupnya (willy).