Kesadaran Generasi Muda Terhadap TIK, Tingkatkan Produktifitas

AdvertisementAds

Suaraterkini.com,- Situasi pandemi yang berkepanjangan, di mana dalam situasi pandemi ini kita sadar, bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ini menjadi salah satu sarana yang dibutuhkan dan sarana yang sangat menunjang segala aktivitas dalam kondisi keterbatasan, untuk berinteraksi secara langsung baik itu khususnya di bidang pendidikan. Selain itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga berusaha keras untuk melakukan upaya-upaya backup terhadap siswa-siswa yang mungkin secara ekonomi masih punya keterbatasan dalam penyediaan kuota internetnya, sehingga itu pun juga dilakukan, Hal tersebut dikatakan Anggota Komisi I DPR RI, Ir. Ahmad Rizki Sadig, M.Si pada seminar live streaming yang digelar BAKTI Kominfo.

Dengan tema “Pemanfaatan TIK Untuk Pendidikan dan Pembangunan Pemuda Yang Produktif” Ahmad menjelaskan tentang kondisi teknologi informasi komunikasi, baik di tingkat domestik di dalam negeri, maupun di tingkat Global di Internasional, bahwa semua transaksi maupun produksi sudah bisa dilaksanakan secara mandiri, bisa dilaksanakan dari rumah, bisa dilaksanakan dari luar kota, bahkan itu di tempat yang jauh, ini menandakan bahwa teknologi digital ataupun TIK, itu telah menjadi sesuatu yang luar biasa berkembang sangat pesat dan ini bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

BACA JUGA:  Ini Penjelasan Terkait Berita ASN Dapat Pensiun Rp 1 Milyar

“Dengan menggunakan satu gadget, semua hal bisa dilakukan, kalau tidak menyikapi ini untuk meng-upgrade diri, menjadi pribadi-pribadi yang mampu untuk menyesuaikan, beradaptasi, dengan perkembangan zaman, maka akan menjadi pribadi yang merugi, jadi itu penting untuk dilakukan” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bagian Pelayanan Informasi, Kominfo Helmi fajar Andrianto menyampaikan Kenapa bicara akses broadband, padahal sebenarnya kita berbicara internet dengan 2.4G dan 3G pun sudah cukup, spesifik tentang 4G, karena memang sekarang kebutuhan internet masyarakat sudah membutuhkan akses internet dengan kecepatan tinggi, bahwa video call, kemudian teleconference, semuanya membutuhkan bandwidth yang tidak sedikit, diperlukan minimum 1 mbps kecepatan upload dan download, untuk bisa secara lancar melakukan akses streaming, ini yang bisa ditemukan pada akses broadband, sekarang bicara 27% ini, jika menuju ke luas wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote itu Indonesia terdiri dari 83.218 desa dan kelurahan sebanyak 12.548 desa tersebut masih belum terjangkau akses internet 4G, Kemudian dari 12.548 tersebut ada 9.113 desa di wilayah 3T terdepan, tertinggal dan terluar, artinya wilayah-wilayah yang memang secara ekonomi ataupun secara revenue tidak memberikan keuntungan bagi operator.

BACA JUGA:  I Nyoman Suwirta Terima Satya Lencana Kebaktian Sosial 2019

“Ketika operator telekomunikasi ingin menginvestasikan dana di wilayah 3T, Kementerian Kominfo melalui Bakti bertugas untuk bisa memperlebar atau memeratakan akses telekomunikasi, terutama akses internet kecepatan tinggi di wilayah-wilayah yang secara profit tidak tidak menguntungkan atau tidak komersial, untuk bisa dibangun akses telekomunikasi. Dengan adanya internet, semoga masyarakat menjadi bombaster membantu pemerintah untuk bisa membantu menangkap atau mengkonfirmasi hoax-hoax yang ada di masyarakat” katanya.

Hal senada dikatakan Konsultan Individual Perencanaan dan Strategi Komunikasi Christanto Wahyu Widodo, saat ini memasuki era luar biasa, mau tidak mau harus punya cara dan strategi untuk bisa, bagaimana memanfaatkan momen dan era digital ini dengan sebaik-baiknya sehingga bisa bertumbuh dan berkembang di era digital, pengguna internet ada 175,4 juta, jumlah penetrasi 64%, dari jumlah 175,4 juta ini ternyata mereka aktif sebagai pengguna media sosial sebanyak 160.0 juta jadi ada 59% dari total populasi penduduk yang menggunakan media sosial. Media informasi pemberitaan ini masing-masing dalam ranking 10 besar, ini menarik karena di saat orang sibuk dengan media sosial, ternyata masih ada kebutuhan untuk melihat informasi, mendapatkan informasi yang bisa dirasa dengan sumber-sumber berita yang lebih kredibel, dari penetrasi penggunaan internet website.

BACA JUGA:  Kemenperin Berikan Bimtek Guna Tingkatkan Daya Saing IKM

“Kebutuhan untuk mendapatkan informasi yang benar, yang kredibel, bahwa era sekarang ini sangat masif dengan penyebaran hoax, ternyata masih ada kebutuhan untuk mendapatkan, memperoleh sumber-sumber informasi yang kredibel. Yang penting yang harus di miliki skill, credibility, network atau jaringan, bangun karakter kreatif, apa yang perlu diperbaiki/dikembangkan, selalu eksplor, bermain dengan ide-ide kreatif dalam mencari solusi, ide mana yang dipotong, agar lebih focus, ranang langkah praktis ide, lalu sharing ide tersebut agar mendapatkan feedback” tegasnya.

“Tunggu apa lagi, manfaatkan setiap kesempatan, namun bukan berarti menunggunya. Kesempatan ada tangan, kalianlah yang membuka kesempatan itu, wujudkan semua capaian positif dan jangan hanya menunggu datangnya kesempatan. Perlu menantang diri sendiri, upayakan kalian benar-benar merealisasikan ide yang telah kalian himpun, meski itu satu langkah/wujud yang sederhana” ajaknya.