SUARATERKINI, Jakarta – Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) mengusung tema “Pangan Untuk Negeri” dalam perayaan ulang tahun ke-3 mereka dengan menggelar Festival Pangan Nusantara di Plaza Timur Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (28/7/2024).
Acara ini menampilkan dedikasi NFA selama tiga tahun terakhir dalam upaya menjaga ketahanan pangan nasional.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menyatakan,” bahwa acara ini bertujuan untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dan merasakan kebersamaan melalui berbagai kegiatan edukatif. “Hari ini adalah bagian dari rangkaian peringatan ulang tahun ke-3 Badan Pangan Nasional.
Setelah berolahraga bersama, masyarakat dapat mengikuti berbagai aktivitas seperti coaching clinic, lomba menggambar, kampanye B2SA, gerakan pangan murah, lab pangan, serta pembagian jus buah dan sayur serta telur gratis.
Malam ini juga akan ada SPHP Award untuk mengapresiasi 38 provinsi dan 514 kabupaten,” ucap Arief saat membuka Festival Pangan Nusantara.
Pemerintah terus mengkampanyekan konsumsi jus buah dan sayur, mengingat masih rendahnya konsumsi buah dan sayur di kalangan masyarakat. Survei Kesehatan Indonesia 2023 mencatat bahwa 11,8 persen dari 791.167 individu yang diobservasi tidak mengonsumsi buah dan sayur dalam seminggu.
Gerakan gemar makan telur juga penting untuk digalakkan, karena telur merupakan sumber protein yang baik dan terjangkau. Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023, rata-rata konsumsi telur ayam ras per kapita sebulan meningkat dari 8,857 butir pada 2019 menjadi 9,164 butir pada 2023.
“Ke depan, Badan Pangan Nasional bersama seluruh pemangku kepentingan pangan harus menjaga ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan. Ketahanan pangan di Indonesia harus berbasis kemandirian dan kedaulatan pangan, sehingga kita harus meningkatkan produksi pangan dalam negeri,” jelas Arief.
Arief juga menegaskan pentingnya kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan pangan. “Badan Pangan Nasional tidak bisa bekerja sendiri, perlu kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan.
Dengan berkolaborasi, kita pasti bisa melaksanakan arahan Presiden Jokowi untuk meningkatkan produksi dalam negeri demi ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi kontribusi Badan Pangan Nasional dalam membangun sektor pangan yang kuat.
“Kolaborasi yang baik telah meningkatkan produksi sebesar 700 ribu ton dalam dua bulan terakhir. Alhamdulillah, Indonesia segera kembali swasembada. Keberhasilan ini adalah hasil dari kerja sama yang baik antara Kementan di hulu dan Badan Pangan Nasional di hilir,” ungkap Amran.
Festival Pangan Nusantara ini dihadiri oleh lebih dari 3.500 orang. Program Gerakan Pangan Murah (GPM) menjual berbagai jenis pangan berkualitas dengan harga terjangkau, diikuti oleh 50 mitra sektor pangan.
Di panggung utama, kampanye dan kuis berhadiah menarik diadakan secara bergantian, termasuk kampanye ‘Stop Boros Pangan’ yang mengajak masyarakat untuk menghabiskan makanan tanpa menyisakan.
Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), sisa dan susut pangan terbesar di Indonesia terjadi pada sub-sektor tanaman pangan, terutama padi, diikuti oleh hortikultura.
Sosialisasi B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman) juga disampaikan kepada anak-anak melalui lomba mewarnai, menggambar, dan dongeng, untuk membentuk perilaku konsumsi yang ideal sejak dini.
Pengawasan pangan segar juga dilakukan di lokasi acara dengan pengujian cepat terhadap sampel pangan segar dari GPM. Semua sampel dinyatakan bebas dari cemaran residu berbahaya seperti formalin dan pestisida. Pelaku usaha juga mengikuti coaching clinic dan sosialisasi perizinan pangan segar dari tim NFA.
“Kami akan terus melanjutkan ikhtiar membangun ‘Pangan Untuk Negeri’ demi ketahanan pangan yang berlandaskan kedaulatan dan kemandirian,” pungkas Arief.
Turut hadir dalam acara ini Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto, Ketua Satgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan, Tenaga Ahli Menteri BUMN Dian Safitri, serta beberapa perwakilan dari kementerian/lembaga terkait dan perusahaan swasta serta asosiasi yang bergerak di bidang pangan.