INDIGEN Bisa Dipakai Pengujian atau Tes Diagnostik TBC

Indigen TB
AdvertisementAds

SUARATERKINI, Jakarta – PT Kalbe Farma, Tbk (“Kalbe”) melalui KalGen DNA melakukan inovasi tes diagnostik TBC (tuberkulosis) INDIGEN untuk mendukung pemerintah mengatasi penyakit TBC di Indonesia.

INDIGEN ini adalah Reagen Kit untuk pengujian atau tes diagnostik TBC (tuberkulosis) dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction).

“Dengan memanfaatkan mesin PCR yang sebelumnya digunakan untuk tes covid dan telah tersebar luas di seluruh Indonesia, apalagi dengan ketersediaan tenaga ahli untuk mengoperasikan PCR.

INDIGEN dapat diimplementasikan dengan mudah untuk memperluas jangkauan tes skrining TBC, apalagi tes ini termasuk open system bahkan yang pertama di Indonesia,” kata Direktur KalGen DNA Retno Ambarwati, Jum’at (5/1/24).

Ia menjelaskan, sebagai pilot project INDIGEN rencananya akan dimanfaatkan pada program penemuan kasus aktif TBC di 12 Kabupaten Kota yang tersebar di 7 provinsi.

Ke depan kapasitas testing TBC dapat ditingkatkan melalui pemanfataan infrastruktur ex-COVID yang telah ada. Melalui Pilot project ini diharapkan dapat mempercepat kesiapan laboratorium rujukan dalam proses implementasi program testing TBC ke depan,” paparnya.

BACA JUGA:  Bersama AP2LI, QNET Tingkatkan Teknologi Bisnis MLM Pasca Pandemi

Sementara itu, Corporate External Communication PT Kalbe Farma Tbk Hari Nugroho menambahkan bahwa inovasi tes diagnostik TB INDIGEN merupakan salah satu dari inisiatif berkelanjutan perusahaan yakni memberikan akses kesehatan kepada masyarakat.

“Melalui sumber daya dan infrastruktur yang dimiliki Kalbe, Kami kami akan terus berperan dalam mendukung tujuan pembangunan nasional khususnya di bidang kesehatan.

Kalbe berkomitmen mendukung pemerintah dalam memperbaiki layanan kesehatan di Indonesia, seperti inovasi dan penelitian alat kesehatan dalam negeri, obat bioteknologi, obat generik, termasuk nutrisi bagi pengentasan stunting di Indonesia, “kata Hari.

Reagen kit INDIGEN telah mendapatkan ijin edar dari Kementerian Kesehatan RI, serta memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN+BMP) sebesar 40,82%.

Produk ini tersedia dalam kemasan siap pakai yang dilengkapi dengan reagen kit untuk proses ekstraksi DNA sehingga sampel pasien siap untuk dilakukan uji molekuler dengan PCR.

Produk INDIGEN yang juga meraih penghargaan karya anak bangsa kategori industri alat kesehatan untuk produk INDIGEN dari Kementerian Kesehatan ini dapat mendeteksi beberapa target gen TBC sekaligus yaitu bakteri Mycobcterium tuberculosis (MTB), Non tuberculous mycobacteria (NTM), maupun resistensi obat Isoniazid dan Rifampicin.

BACA JUGA:  Produksi Insulin Dalam Negeri, Kalbe Dukung Ketahanan Kesehatan Nasional

Dengan deteksi bakteri maupun resistensi obat sekaligus, INDIGEN memungkinkan pasien mendapatkan penanganan yang sesuai sehingga hasil pengobatan lebih optimal.

Inovasi tes diagnostik ini merupakan hasil sinergi antara Academic, Business, Government dan Community (ABGC).

Dalam mengembangkan INDIGEN, KalGen DNA melibatkan berbagai institusi seperti Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Rumah Sakit Hasan Sadikin, Rumah Sakit Paru dr. H. A. Rotinsulu Bandung, Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jakarta, Laboratorium Kesehatan (Labkes) Provinsi Jawa Barat, dan Laboratorium Tuberkulosis Pusat Riset RC3ID Bandung.

redaksi.suaraterkini@gmail.com