SUARATERKINI, Jakarta – Bosch, perusahaan penyedia teknologi dan layanan terkemuka di dunia mencapai penjualan lebih dari IDR 2 triliun sepanjang 2022 di Indonesia, yang merupakan penjualan tertinggi hingga saat ini. “Hasil penjualan perusahaan selama 2022 merupakan yang tertinggi sejak Bosch mulai beroperasi di Indonesia pada 2008 lalu. Didukung oleh situasi pasar yang kondusif, Bosch telah sukses mencapai pertumbuhan di seluruh segmen bisnisnya,” kata Pirmin Riegger, managing director of Bosch in Indonesia, pada konferensi pers tahunan hari ini di Jakarta.
Perkembangan bisnis yang positif pada 2022 didorong oleh kontribusi dari semua divisi bisnis Bosch. Sektor bisnis Mobility Solutions membukukan kenaikan yang signifikan, berkat peningkatan volume ekspor produsen otomotif di Indonesia. Selain sektor Mobility Solutions, Bosch juga mengalami peningkatan pangsa pasar untuk tiga sektor bisnisnya yang lain: Industrial Technology, Consumer Goods dan Energy and Buildings Technology.
“Teknologi untuk Kehidupan” bagi masyarakat Indonesia
Bosch tetap berkomitmen untuk mengembangkan produk dan layanan sesuai dengan semangat “Teknologi untuk Kehidupan”. Sepanjang 2022, perusahaan meluncurkan sejumlah inovasi produk yang secara langsung mengatasi kebutuhan pengguna dan menyederhanakan pekerjaan sehari-hari – yang pada akhirnya membuat hidup masyarakat Indonesia menjadi lebih mudah. Salah satu contohnya, Bosch UniversalBrush, alat pembersih bertenaga baterai ringkas yang merevolusi pekerjaan bersih-bersih dengan kepala sikat serbaguna dan rotasi yang kuat, membuat tugas pembersihan yang sulit menjadi mudah.
Dalam industri konstruksi, bor profesional Bosch dan angle grinder dengan teknologi sensor canggih memprioritaskan keselamatan pekerja dengan mencegah tiga risiko terkait dengan penggunaan power tools – kickback, jatuh, dan overheat. Selain itu, mesin pencuci piring terbaru dari Bosch mengoptimalkan rutinitas rumah tangga, membebaskan waktu yang berharga untuk aktivitas lain dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
“Invented for life” tidak hanya sebatas inovasi produk. Perusahaan berusaha memberdayakan generasi Indonesia masa depan dan memberikan dampak positif pada kehidupan masyarakat Indonesia. Inisiatif seperti “Bosch Surabaya Interior Design Competition 2023” tidak hanya mendorong gagasan baru di Indonesia, tetapi juga melibatkan langsung para talenta muda. Program ini melibatkan lebih dari 300 mahasiswa desain interior dan arsitektur dari delapan universitas ternama di Jawa Timur, yang ditugaskan untuk mengajukan ide inovatif untuk mendesain masa depan ritel untuk Bosch.
Selain itu, sebagai bagian dari inisiatif #CareForSight Bosch, perusahaan bekerja sama dengan SOS Children’s Villages dan Yayasan Tunas Bakti Nusantara untuk menyediakan pemeriksaan mata, kacamata korektif, dan operasi katarak untuk lebih dari 400 penerima manfaat.
Keberlanjutan menjadi fokus utama inovasi produk Bosch
Sejak 2020, Grup Bosch dengan lebih dari 400 lokasi di seluruh dunia telah menjadi climate neutral (lingkup 1 dan 2). Sebuah perusahaan audit independen telah secara resmi mengonfirmasi hal ini. Bosch sekarang bertujuan untuk meningkatkan berbagai tindakan dan ukuran dengan harapan bisa mengurangi dampak iklim lebih jauh. Pada saat yang sama, perusahaan juga telah memperluas aktivitasnya dalam beberapa tahun terakhir guna mengurangi emisi yang dihasilkan pihak-pihak di luar Bosch, misalnya mitra pemasok, logistik, atau ketika produk digunakan konsumen – dikenal sebagai lingkup 3.
Di Bosch, keberlanjutan tercermin pada setiap pengembangan produk. Misalnya, sensor terintegrasi dalam mesin pencuci piring Bosch yang mempertimbangan piring dan berat muatan untuk menentukan siklus yang paling cocok, memungkinkan pengguna menghemat energi dan air dan pada saat yang sama mencapai kebersihan yang maksimal. Selain itu, komitmen Bosch terhadap inovasi tidak hanya terbatas pada segmen konsumen, tetapi juga mencakup sektor industri. Sebagai contoh, boiler listrik untuk industri yang baru dikembangkan oleh Bosch secara aktif mendukung peralihan pelanggan dari sumber energi fosil ke sumber energi terbarukan.
Pertumbuhan diharapkan berlanjut sepanjang 2023
Berdasarkan perkembangan positif dalam beberapa bulan pertama tahun ini, Bosch Indonesia optimistis akan melanjutkan pertumbuhannya pada 2023. Perusahaan terus mengeksplorasi peluang untuk memperluas kehadirannya di seluruh negeri dan memperkenalkan inovasi produk baru yang disesuaikan dengan pasar Indonesia yang terus berkembang.
Bosch aktif mendukung transisi Indonesia menuju Industri 4.0. Pada April lalu, perusahaan berpartisipasi di Hannover Messe 2023 (di paviliun Indonesia), salah satu pameran teknologi industri terbesar di dunia. Pada acara tersebut, Bosch memamerkan ctrlX AUTOMATION, platform otomasi terbuka yang menawarkan solusi modular dan scalable. Selain itu, Bosch juga menghadirkan teknologi Nexeed MES (Manufacturing Execution System) yang memungkinkan pemantauan data proses manufaktur secara real-time. Solusi inovatif ini memberdayakan produsen di Indonesia untuk menyederhanakan operasi pabrik mereka, mengurangi kebutuhan komponen, dan meningkatkan produktivitas. “Bosch sepenuhnya berkomitmen untuk mendukung transformasi industri sektor manufaktur lokal. Kami berusaha mendorong inovasi, mengimplementasikan teknologi canggih, dan membangun kemitraan strategis. Dengan menyediakan solusi komprehensif, kami memberdayakan produsen untuk mengarungi lanskap yang berubah, memanfaatkan peluang pertumbuhan, dan berkembang. Dedikasi kami sejalan dengan visi Indonesia tentang ekosistem industri yang dinamis, berkelanjutan, dan sejahtera,” tambah Pirmin Riegger.
Selain fokus pada sektor industri, perusahaan berencana meluncurkan produk-produk baru yang khusus mengakomodasi peningkatan permintaan dari konsumen rumah tangga, terutama dalam kategori produk rumah dan kebun.
Upaya-upaya melawan perubahan iklim mendorong perubahan teknologi yang cepat. Di sektor mobilitas Indonesia, terdapat potensi pertumbuhan yang signifikan dalam kendaraan hybrid dan listrik (EV). Pergeseran teknologi ini menawarkan peluang pertumbuhan bagi Bosch di berbagai domain mobilitas, termasuk elektrifikasi dan digitalisasi, yang saat ini sedang mengubah industri otomotif di negara ini.
Menurut Riegger, “Bosch adalah mitra yang dapat diandalkan untuk solusi sistem komprehensif dalam industri otomotif. Permintaan yang meningkat untuk mobilitas berkelanjutan mendorong kami untuk mengembangkan teknologi yang sejalan dengan visi Indonesia tentang masyarakat yang bersih, aman, dan modern”.
Teknologi Bosch, seperti sistem powertrain dan elektrifikasi, sistem pengereman dan bantuan, serta layanan digital untuk segmen kendaraan roda dua dan roda empat, akan berkontribusi pada realisasi visi Indonesia.
Grup Bosch: Prospek 2023 dan Strategi Perusahaan
Pada 2022, Bosch melampaui target bisnisnya di tahun yang penuh tantangan. Sebagai pemasok teknologi dan jasa, Bosch meningkatkan total penjualan menjadi 88,2 miliar euro – marjin EBIT dari operasional meningkat dari 4,0 menjadi 4,3 persen. “Kami berhasil menghadapi tantangan tahun 2022 dengan baik – dari segi penjualan maupun marjin, kami berhasil melampaui taget yang ditetapkan,” kata Dr. Stefan Hartung, ketua dewan direksi Robert Bosch GmbH. Di tengah dampak pandemi Covid-19, Bosch mampu meningkatkan penjualannya sebesar 3,5 persen pada kuartal pertama 2023. Meski dengan prospek ekonomi yang cenderung lambat, perusahaan menargetkan pertumbuhan penjualan antara 6 hingga 9 persen di sepanjang tahun 2023. Target marjin EBIT dari operasional di tahun 2023 berada di kisaran 5 persen. Dengan lingkungan ekonomi dan sosial yang masih menantang, Bosch berharap bisa tumbuh secara signifikan dalam waktu yang lebih cepat dalam beberapa tahun mendatang. “Tujuan kami adalah tumbuh di setiap wilayah di dunia dan menjadi salah satu dari tiga pemasok terkemuka di pasar yang relevan bagi kami,” ujar Hartung.
Perjuangan melawan perubahan iklim memicu perubahan besar dalam bisnis dan masyarakat, serta percepatan perubahan teknologi. “Transformasi teknologi ini membuka peluang pertumbuhan yang ingin kami manfaatkan. Dalam konteks ini, semangat “Teknologi untuk Kehidupan” yang kami usung kian relevan – bukan hanya dalam hal tren elektrifikasi, otomatisasi, dan digitalisasi, tetapi juga dalam hal perangkat lunak dan kecerdasan buatan,” kata Hartung. Bosch merespon tren menuju rekayasa otomotif berbasis perangkat lunak dengan menyusun ulang struktur bisnis pemasok otomotifnya: menjadi bagian dari Robert Bosch GmbH, Bosch Mobility akan dikelola sebagai sektor bisnis yang bertanggung jawab atas bisnisnya sendiri, dengan tim kepemimpinannya sendiri di masa depan. Tujuannya adalah untuk dapat melayani kebutuhan pelanggan, baik yang sudah ada maupun pelanggan baru – dengan solusi yang disesuaikan secara lebih baik dan lebih cepat dari satu sumber. Chairman Bosch mengumumkan bahwa bisnis mobilitas yang baru direstrukturisasi ini diharapkan dapat tumbuh rata-rata sekitar 6 persen per tahun hingga 2029, ketika bisnis ini diperkirakan mencapai penjualan tahunan hingga lebih dari 80 miliar euro. (Rep/Her)