SUARATEEKINI, Jakarta – Seiring dengan ikhtiar mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dan produsen produk halal terbesar di dunia (global halal hub) pada 2024, ekosistem halal di Indonesia terus mengalami eskalasi dan menciptakan tren yang menjanjikan. Pilihan pada gaya hidup halal (halal lifestyle) saat ini tak lagi karena perintah ajaran Islam, melainkan pada kesadaraan manfaat kebaikan yang besar bagi kehidupan (toyiban).
Hal inilah yang memperluas peluang bisnis produk halal di berbagai sektor, seperti kuliner, fashion, farmasi, kosmetik, media, pariwisata, pendidikan, ibadah haji dan umrah hingga preferensi keuangan syariah, bahkan properti, hotel, dan rumah sakit, menjadi lahan bisnis halal yang menantang dan menjanjikan.
Berdasarkan hasil data Indonesia Halal Market Report pada tahun 2021/2022, Indonesia merupakan pasar konsumen halal terbesar di dunia dengan nilai konsumsi produk halal mencapai 184 miliar dolar AS pada tahun 2022. Dan, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam mengelola kesempatan peluang industri halal baik di kancah regional, nasional dan global. Terlebih, penduduk muslim di Indonesia mencapai 209,1 juta jiwa, angka ini mewakili 12,1 persen total populasi muslim di dunia
Sementara itu menurut Bank Indonesia (BI) dalam Indonesia Halal Market Reports 2021/2022, kontribusi ekonomi syariah terhadap PDB nasional mencapai total US$5,1 miliar dengan salah satunya dipengaruhi oleh ekspor produk halal.
Sebagai bentuk komitmen memajukan ekonomi nasional dan memperkuat ekosistem halal lifestyle, Wahyu Promo Citra kembali menggelar Halal Fair series go to Halal Indonesia Expo (HIEX) 2023, pameran produk dan gaya hidup halal paling menginspirasi di tanah air.
Sejak digelar tahun 2019, Halal Fair Series ini telah dikunjungi sebanyak 47 ribu pengunjung. Tahun ini, melalui tiga event yang digelar di 3 kota secara simultan, yaitu Halal Fair di Istora GBK (4-6 Agustus), Jogja Expo Centre (27-29 Oktober), dan HIEX ICE BSD Tangerang (8-10 Desember), Direktur Wahyu Promo Citra, Kiky Saputra, optimis bisa mendapatkan lebih banyak perhatian pengunjung, yaitu sekitar 90 ribu pengunjung dengan 550 exhibitor dari berbagai sektor bisnis produk halal, diantaranya kuliner, fashion, kosmetik, financial, obat-obatan (herbal nabawi), pariwisata, healthcare, travel umroh, properti dan pendidikan.
“Hadirnya HIBX dan Halal Series, kami harap dapat membangkitkan dan memaksimalkan potensi Industri halal di Indonesia, selain tentunya menjadi ajang edukasi, sosialisasi sekaligus implementasi tuntunan Halal Lifestye sesuai Sunnah Nabi,” kata Direktur Utama Wahyu Promo Citra, Kiky Saputra saat konferensi pers Halal Fair Series di Jakarta (5/4).
Sesuai dengan tagline “The Most Inspiring Halal Event”, Halal Fair Series siap menyuguhkan rangkaian program acara menarik dan menginspirasi seperti parenting talkshow, muslimah inspiring talk, one stop halal certification”, cooking & baking live show hingga sharia wedding talk. Dalam kesempatan ini, Wahyu Promo Citra juga melibatkan berbagai elemen komunitas muslim pecinta hobi, komunitas penggemar kuliner hingga sport enthusiast untuk saling berbagi inspirasi. Bahkan, pengunjung yang ingin mengkaji halal lifestyle secara mendalam, juga bisa mengikuti halal talks dari asatidz kenamaan.
HIEX dan Halal Series 2023 ini mendapat dukungan dari Kemenparekraf, Perkumpulan Komunikasi Sekolah Sunnah Indonesia (ASESI), Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DKI Jakarta.
Gathering ini dihadiri juga oleh Asosiasi Pengusaha Herbal Muslim Indonesia (APHMI), Asosiasi Property Syariah Indonesia (APSI), Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), dan Asosiasi Muslim Start-up Indonesia (AMSI).
Hadir pada kesempatan Ifthar bersama Halal Series di Jakarta (5/4), Ketua MES DKI Jakarta, Tito Maulana sangat mengapresiasi gelaran Halal Fair Series karena memberikan impak besar bagi pada kemajuan sektor ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Pameran, menurutnya merupakan salah satu wahana efektif bagi pengembangan halal lifestyle, namun ia berharap melalui pameran relevansi halal lifestyle ini dapat diperluas tak hanya mengikat pada komunitas muslim tapi juga dapat dipraktikkan oleh masyarakat luas, mengingat begitu banyak manfaat dari gaya hidup halal ini.
“Bagi masyarakat yang sudah mempraktikkan halal lifestyle, juga perlu terus mengikuti perkembangan informasi seputar produk-produk halal dan standarisasinya agar gaya hidup halal tak hanya sekadar jargon tapi benar-benar dapat membawa berkah bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya,” papar Tito Maulana.
Sebagai penutup acara Ifthar bersama Halal Series yang dihadiri media dan exhibitor, Ustadz Nizar Saad Jabal, Lc, M.Pd menjabarkan lebih dalam makna Halal Lifestyle, bahwasanya “Yang Halal Lebih Banyak Dari Yang Haram”, sudah seharusnya umat muslim menjadi yang terdepan dan memberikan teladan bagi implementasi gaya hidup halal yang sejatinya merupakan kebutuhan. (Rep/Her)