SUARATERKINI, Tanjungpandan – TNI Angkatan Udara menerjunkan sebanyak 14 pesawat tempur dalam latihan manuver lapangan antar satuan jajaran Koopsau I dan Wing I Paskhas bersandi Jalak Sakti dan Hardha Marutha I di “Air Weapon Range” (AWR) Buding, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (14/6).
Enam pesawat tempur Hawk 109/209 berasal dari Skadron Udara 1 Lanud Supadio Pontianak, dan Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Sedangkan delapan pesawat tempur F-16 berasal dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Fajar Prasetyo mengatakan latihan Jalak Sakti dan Hardha Marutha I merupakan latihan Komando Utama (Kotama) jajaran Koopsau I dan korps Paskhas dengan tujuan meningkatkan dan menyiapkan profesionalisme personel TNI Angkatan Udara.
“Syukur Alhamdulillah latihan tadi berjalan dengan lancar dan sukses. Bisa disaksikan tadi seluruh target-target yang diberikan dapat dihancurkan dengan tepat,” katanya.
Menurut dia, dalam latihan tersebut pihaknya juga menerjunkan salah satu alutsista terbaru yang dimiliki oleh TNI AU dari hasil modernisasi sebelumnya yaitu dua unit pesawat tempur F-16 eMLU.
“Tadi kami melibatkan dua alutsista terbaru pesawat F-16 eMLU bisa disaksikan sudah menunjukan hasil dan perkenaannya sudah sangat tepat,” ujar dia.
Ia mengatakan, latihan tersebut juga melibatkan kurang lebih 800 prajurit TNI AU dan 25 pesawat diantaranya pesawat tempur Hawk 109/209, pesawat tempur F-16, pesawat Boeing – 737 Intai Maritim, pesawat C-130 Hercules, helikopter EC-725, helikopter SA-330 puma, helikopter NAS-332 super puma, helikopter EC-120 colibri serta pesawat CN-295.
Meskipun ditengah kondisi pandemi COVID-19, lanjut dia, TNI Angkatan Udara tetap melaksanakan latihan untuk menjaga dan mempertahankan wilayah kedaulatan Indonesia.
“Latihan ini akan bertingkat, bertahap dan berlanjut dari latihan per orangan kemudian antar satuan, Kotama, dan Angkasa Yudha serta latihan gabungan. Kami sudah mempunyai waktunya cuma agak sedikit tertunda akibat pandemi COVID-19 tetapi kami harus tetap melaksanakan,” ujarnya. (wil)