SUARATERKINI, Jakarta – Setiap tanggal 21 Februari, setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang bertujuan untuk mengingatkan semua pihak bahwa persoalan sampah harus menjadi perhatian utama. Upaya penanganan dan pengelolaan sampah harus melibatkan seluruh komponen masyarakat yang meliputi Pemerintah baik Pusat dan Daerah, akademisi, aktivis, komunitas, dunia usaha, asosiasi profesional dan bahkan individual.
Peringatan HPSN kini telah menjadi milik semua lapisan masyarakat, karena pemerintah daerah dan komunitas hingga dunia usaha telah turut serta melakukan berbagai kegiatan dalam rangka peringatan HPSN dengan caranya masing-masing.
Tema peringatan HPSN tahun 2023 ditetapkan berdasarkan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor: SE.1/MENLHK/PSLB3/PLB.0/1/2023 tentang Hari Peduli Sampah Nasional 2023, yaitu: “Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat ”.
Bertempat di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, Sabtu (25/2) terpantau pada Pukul 07.00 WIB nampak penyelenggara yang terlibat disibukan dengan persiapan-persiapan. Kegiatan dimulai pada pukul 09.00 WIB s/d Pukul 13.00 WIB, saat berada dilokasi ada pesan menarik bernarasikan,” Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat“.
Dalam rangkaian agenda kegiatan tersebut di perlombakan Apresiasi kepada para bank sampah dan kreasi daur ulang sampah.
Sekjen Asobsi, sekaligus Ketua Pelaksana dalam kegiatan tersebut, Agung Poerwoko mengatakan bahwa masalah sampah bukan banya tanggung jawab pemerintah, namun tanggung jawab dari berbagai unsur, baik Lembaga, komunitas, swasta ataupun masyarakat.
Berbagai unsur terlibat dalam kegiatan HPSN 2023 diantarnya, Asobsi, DLH, Bapedalitbang, dan SKPD, World Cleanup day kab Bogor, Yayasan Bumi Winaya Lestari, PT Tirta Investama, PT Indocement, PT Solusi Bangun Indonesia, PT Pegadaian cab Cibinong,
Kana fresh, McDonalds, Eco enzyme Nusantara Bogor, Bank sampah Induk Berdikari, dan Bank Sampah unit2 kab Bogor.
“Harapannya kegiatan kali ini dapat memantik semangat para pejuang lingkungan dan semakin banyak masyarakat yang bergabung menuju tujuan bersama yakni Indonesia Bersih dan Bebas Sampah dengan cara kreatifnya masing-masing,” pungkas Ketua World Clean Up Kabupaten Bogor Hapsari Nadella.
Setiap tanggal 21 Februari, Indonesia memperingati Hari Peduli Sampah Nasional sebagai bentuk pengingat peristiwa longsoran sampah di TPA Leuwigajah yang berlokasi di Kota Cimahi, Jawa Barat. Insiden 18 tahun silam tersebut menewaskan 157 orang akibat tertimbun longsoran sampah.
Pada sektor pengelolaan sampah, KLHK telah menerapkan skema pengelolaan sampah dengan pengembangan elaborasi prinsip dasar reduce, reuse, dan recycle (3R), yaitu mengoptimalkan rantai nilai pengelolaan sampah di sumber dengan pemanfaatan teknologi dan peningkatan fasilitas pengolahan sampah yang dikelola secara profesional serta terintegrasi. (Rep/Her)